Mediasenior/Banjarmasin/Sport/22082024
---- Tim lari estafet campuran (mix estafet) 4x100 meter SIWO PWI Lampung akhirnya menunjukkan
kualitasnya dengan meraih medali Perak pada perlombaan nomor tersebut di Pekan
Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XIV di Banjarmasin- Kalimantan Selatan.
Lomba nomor estafet ini dilakukan pada Kamis, 22 Agustus
2024 di stadion Lambung Mangkurat Kota Banjarmasin itu diikuti 7 provinsi yakni
tiga dari Sumatera dan empat dari Kalimantan.
Lomba dilakukan dua race,
yakni race pertama Aceh, Kalimantan Timur dan Bengkulu, sedang race kedua Lampung, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan dan Riau. Dari dua race
tersebut Lampung lolos ke final dengan menduduki peringkat ketiga terbaik.
Sementara ada dua tim yang gugur yakni Bengkulu dan Riau.
Pada babak final yang diikuti 5 tim pada sore harinya, tim
Lampung yang sejak semula tidak dilirik dan dipandang sebelah mata, justru
mengejutkan penonton di Lampung Mangkurat, karena sejak pelari pertama hingga
ke 4 terus memimpin hingga satu meter menjelang finish.
Gemuruh stadion Lambung Mangkurat tak terelakkan, tatkala
pelari finisher Lampung, Novi Balga tak terkejar sampai menjelang finish oleh
pelari terakhir Kalsel, Irma Dahliana.
Namun pada lima meter terakhir, Irma yang usianya separo
dari usia Novi Balga itu mampu sejajar dan di detik terakhir kaki Irma lebih
dahulu menyentuh garis finish, hanya lebih cepat 0,036 detik saja.
Dengan begitu tuan rumah Kalimantan Selatan memenuhi
ambisinya mengamankan medali emas nomor ini, dan Lampung harus puas ditempat
kedua dengan medali Perak. Sementara medali perunggu bersama diperoleh
Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.
Catatan waktu yang ditorehkan Kalimantan Selatan adalah
1.06.64 detik, sementara Lampung 1.07.00 detik. Sementara Kalteng catatan
waktunya 1.12.80 detik dan Kaltim 1.20.04 detik. Sedangkan Aceh 1.21.31 detik.
Sudah Maksimal
Melihat hasil ini ofisial Atletik Lampung, Don Pecci
mengatakan bahwa penampilan tim estafet Lampung all-out dan luar biasa di final.
“Anak-anak sudah mengeluarkan seluruh kemampuannya,
bahkan sudah nyaris meraih medali emas. Ya mungkin ini rejeki kami baru Perak.
Namun usaha sudah maksimal. Alhamdulillah ini menjadi catatan jika nanti
kembali dipertandingkan lagi nomor estafet. Ini kan pertama kalinya dilombakan
dengan wartawan wanita,” katanya.
Memang masih banyak dievaluasi penampilan tim ini.
Bagaimanapun ini sebuah perubahan yang sangat signifikan. Karena biasanya
berlari jarak jauh dan kali ini jarak pendek dan full sprint.
“Faktor lain, bahwa dalam latihan sebelumnya format yang
dipergunakan adalah putri – putra – putri – putra. Ternyata panitia menetapkan
aturan berdasarkan kesepakatan technical
meeting dengan format sebaliknya. Namun demikian, kami tetap masih mampu mencatatkan
waktu 1,07 detik. Meski harus kalah dengan hitungan sekon,” tambahnya.
Sementara itu manajer tim Atletik, Fahrorozi menyambut baik prestasi teim
atletik, dalam waktu persiapan yang sangat singkat bisa mempersembahkan medali
perak bagi kontingen Lampung.
“Saya bangga, karena mereka ini berlatih dalam waktu
sangat singkat, karena kesibukan masing-masing sebagai jurnalis. Namun medali
perak bukan main-main, ini perjuangan yang keras dan serius. Terima kasih
teman-teman telah membawa pulang medali ke Lampung.” Katanya.
Dia menyayangkan satu nomor lagi akhirnya batal
dipertandingkan, yakni nomor 3.000 meter putra. Karena Lampung memiliki pelari
andalannya, Suparman yang sudah lima kali berturut-turut mendapatkan medali
emas di Porwanaas.
“Ya memang saya bisa maklum kalau nomor itu akhirnya
dibatalkan karena satu faktor yang sama dengan di Malang, yaitu hadirnya pelari
kaliber nasional. Tetapi keputusan yang diambil oleh mayoritas peserta bahwa memboikot nomor ini jika pelari
Jawa Narat atas nama Margono dimainkan. Saya dukung karena kita harus punya
sikap tegas pada kebenaran,” tambah Bang Ojik – panggilan Fahrorozi.
Akhirnya tim estafet campuran yang terdiri dari Novi
Balga, Suparman, Delima dan Pamula saja yang berhasil mempersembahkan medali
perak. (tim)
Berikan Komentar