Mediasenior/Bandarlampung/08072024
----- Ketua umum Komite Olah Raga Masyarakat Indonesia Nasional
(Korminas) Hayono Isman mengingatkan bahwa pemerintah daerah semestinya mulai memberikan
perhatian lebih kepada KORMI terutama dalam penganggaran APBD.
Ini disampaikan Hayono Isman saat ramah tamah dengan Dinas
Pemuda dan Olahraga, KORMI Lampung dan induk organisasi olahraga (Inorga) anggota
KORMI Lampung beberapa waktu lalu, di Bandarlampung.
“Saya kira sudah waktunya, dukungan anggaran baik dari
APBN dan APBD Provinsi, Kabupaten Kota untuk ditingkatkan. Kalaulah tidak sama
dengan olahraga prestasi, setidaknya
bisa naik secara signifikan karena Indonesia Bugar 2045 menjadi tanggung jawab
bersama. Dan KORMI sudah menunjukkan, betapa besar dukungan masyarakat olahraga
di Indonesia ini yang melalui Fornas secara gambling bisa disaksikan,” kata
Hayono.
Dia mengatakan bahwa pemerintah Indonesia dengan seluruh
turunan stratanya adalah satu kesatuan sebagai Pembina olahraga secara menyeluruh,
ini juga bisa diartikan sebagai partner atau mitra dengan KORMI.
Maka, lanjut Hayono, sinergitas KORMI dengan mitra
stakeholder harus terus ditingkatkan, sehingga pemasyarakatan KORMI di
masyarakat makin inten dan terus meningkat.
“KORMI juga harus mulai percaya diri. Tanggungjawab ada di pundak kita bersama untuk mencapai cita-cita Indonesia Bugar 2045 itu. Bahkan KORMI memiliki Inorga yang secara massif terus bergerak secara mandiri. Dan ini harus dilihat sebagai bentuk keseriusan dan perlu diberikan apresiasi oleh pemerintah Indonesia,” lanjut mantan Menteri Pemuda dan Olahraga RI periode 17 Maret 1993 sampai 16 Maret 1998 itu.
Atlet KORMI Tidak
Pensiuan
Dengan diundangkannya UU Nomor 11/2022 tentang
keolahragaan Nasional, maka seyogyanya posisi KORMI semakin menguat, seiring
sejalan dengan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia).
“Kormi sebagai organisasi yang lebih banyak menangani
olahraga masyarakat dan sifatnya nasional, sesungguhnya secara nyata lebih
dekat dengan masyarakatnya. Oleh karenanya, partisipasi masyarakat untuk dengan
ikhlas sebagai Inorga mandiri masih banyak dan ini yang harus mulai dipikirkan
oleh Pemerintah Indonesia, ini ada Kormi yang anggotanya makin hari makin besar
dan teru bertambah,” tambahnya.
Karena di KORMI berbeda dengan KONI, dimana atlet yang
sudah pensiuan akan berhenti sebagai atlet yang dipertandingkan di PON,
misalnya. Namun di KORMI tidak ada atlet pensiun. Di sini, atlet mulai usia
dini hingga manula, masih bisa bertanding.
Pembinaan dan Pengembangan KORMI dengan beragam kegiatan
telah terakomodir di RPJMN, sehingga kontinuitas dan kemajuan olahraga
masyarakat akan semakin membaik di masa mendatang
Hayono mengapresiasi perkembangan KORMI Lampung dan
jajaran Inorga di Lampung yang hingga 2024 ini telah mencapai 44 organisasi yang
telah menjadi anggota penuh dibawah naungan KORMI Lampung dan masih terus
berkembang.
“Sangat pesat. Sampai saat ini sudah 44 inorga yaa di
Lampung. Dan ini akan terus bertambah. Maka seperti saya sampaikan tadi,
seharusnya Pemerintah provinsi melihat ini dong. Kemudian berikan anggaran yang
lebih memadai daripada yang selama ini. Apalagi nanti ada Fornas di NTT, itu
biayanya besar,” katanya.
Festival Olahraga Nasional (Fornas) VIII di NTB perlu
mendapatkan perhatian lebih utamanya dalam support anggaran karena lokasi
relatif jauh dan merupakan muhibah budaya dan olahraga yang memerlukan dukungan
sumberdaya yang tidak sedikit.
Pada pertemuan ramah tamah itu dihadiri juga oleh Kepala
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Lampung, H Descatama Paksi Moeda,
Wakil Ketua dan Sekum Kormi Lampung, Gina Vanoli dan Diah Sulastri beserta
sebagaian besar ketua dan pengurus Inorga di Lampung. (don)
Berikan Komentar