Mediasenior/Bandarlampung/Sport/07062024
--- Ketua Harian KONI Lampung Brigjen TNI Purn Amalsyah
Tarmizi menegaskan bahwa rekomendasi Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) tahun
2024 akan menjadi acuan dalam penetapan berapa cabang olahraga yang akan
diikutsertakan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X yang dijadwalkan pada
2026.
Ini disampaikan saat menutup Rakerprov KONI Lampung Tahun
2024 mewakili Ketua Umum KONI Lampung, di Novotel 6 Juni 2024.
“Tentunya KONI Lampung akan memberikan syarat untuk cabor
peserta Porprov yaitu Cabor harus memiliki kepengurusan aktif di delapan
Kabupaten/Kota bukan hanya SK kepengurusan saja. Lalu, di setiap pengkab harus
ada minimal dua klub yang aktif membina atlet daerah itu,” tegasnya.
Selain itu, melarang keras atlet yang berlaga mengikuti
dua cabor berbeda dengan mensiasati ikut dalam dua kabupaten yang berbeda.
“Sudah jangan lagi ditolerir mental-mental seperti itu.
Ada atlet A turun di cabor X untuk daerah M, kemudian dia turun juga di cabor Y
untuk daerah O. Ini mentalitas buruk. Ini tidak boleh lagi. Semua
dipersyaratkan dengan E-KTP kabupaten / Kota yang dibelanya,” tegasnya.
Hasil Rakerprov juga memastikan pelaksanaan Porprov X
Tahun 2026 akan berlangsung di tiga Kabupaten yakni Tulangbawang Barat,
Tulangbawang dan Mesuji.
Persyaratan lainnya untuk pertandingan satu nomor
pertandingan boleh dipertandingkan jika diikuti oleh minimal 5 daerah berbeda. “Jangan
sampai ada yang hanya peserta 3 orang tetap dipertandingkan. Jadi cabor harus
memperkirakan berapa kelas yang harus dipertandingkan sesuai dengan acuannya
yakni nomor-nomor yang dipertandingkan di PON. Jadi gak ada lagi kelas Kadet
dan sebagainya. Kalau untuk usia dini dan yang belum usia junior, silahkan
dibuat saja single even cabor itu. Jangan dipertandingkan di Porprov.” Kata Amalsyah
kepada mediasenior.id usai Rakerprov.
Amalsyah mengingatkan bahwa secara pembinaan olahraga ini
berjenjang dengan sistimatis. Mulai dari Pordes (Pekan olahraga Desa) ke Porkot
atau Porkab, kemudian ke Porprov.
“Ini jenjang pembinaan olahraga prestasi. Setelah Porprov
lalu ke PON dan seterusnya. Jadi untuk yang masih kecil-kecil silahkan
dipersiapkan secara khusus misalnya untuk O2SN dan sebagai, tetapi bukan di
Porprov. Silahkan membuat single event. Salah satu contohnya adalah Pertina
Lampung yang menyelenggarakan Kejuaraan Tinju Piala Gubernur Lampung kemarin misalnya,
bisa mempertandingkan lebih dari 60 kelas,” kata Amalsyah.
Amalsyah menyarankan kepada ketiga tuan rumah Porprov
untuk segera membuat persiapan secara
berkala, selain melakukan pertemuan ketiganya dalam membahas ketersediaan venue
di daerah masing-masing juga anggaran.
“Kami sarankan ketiga tuan rumah segera melakukan
konsolidasi masing-masing, dan lintas kabupaten. Ini waktunya sudah sangat
dekat, hanya dua tahun lagi. Soal anggaran, KONI Lampung pasti akan memberikan
bantuan kepada pera tuan rumah. Hanya besarannya yang belum bisa kami pastinya,”
ungkapnya. (don)
Berikan Komentar