Safira, Bercanda Ria Dengan Ombak Itu Menyehatkan

Safira, Bercanda Ria Dengan Ombak Itu Menyehatkan

PROFILE ATLET PON XXI - PROVINSI LAMPUNG

Mediasenior/Bandarlampung/03042024

----- Tak banyak anak gadis yang mau bergelut dengan ombak sehari-hari. Selain takut kulitnyanya hitam dan wajahnya tidak glowing, tentu banyak pertimbangan lainnya. Takut dan sebagainya.

Tetapi berbeda dengan dara blasteran ini, karena baginya bercanda dengan ombak itu sangat mengasyikkan dan justru menyehatkan badan.

Yaa, itu dia si manis yang punya nama lengkap Safira Theresia Den Hoedt atau panggil saja Safira, begitu. Lulusan SMK dari Pesisir barat tahun 2024 itu, nyatanya akrab dengan pesisir, laut dan ombak.

Dia adalah satu dari empat peselancara Lampung yang lolos ke Pekan Olahraga Nasional ke XXI di Aceh Sumut 2024, sebagai satusatunya atlet wanita dari Lampung.

“Awalnya,” kata Safira. “Saya suka menari, sebelum mengenal soal olahraga Surfing ini. Tapi ya entah panggilan alam juga yaa, memutuskan untuk mengambil dan memilih olahraga yang kata orang adalah olahraga ekstrim sejak 2020 sich. Tapi mulai latihan serius yaa sejak 2023,” tutur Anak sulung dari tiga bersaudara pasangan Rene Den Hoedt dan Widya Astuti yang saat ini tinggal di wilayah Pesisir Barat ini.

Menurut gadis kelahiran Pringsewu,18 Mei 2006 ini memilih cabor Surfing sebagai olahraga pilihan karena suka dan senang menjalaninya. “Terus terang saya suka olahraga ini. Makanya saya mulai serius, meskipun awalnya dengan otodidak, tetapi kan sampai sekarang mulai terarah dan sejak lama memang sering mengikuti kejuaraan yaa hanya disupervisi ayah,” katanya.

Gadis penyuka Spaghetti ini mengaku bahwa olahraga Surfing itu luar biasa manfaatnya bagi kesehatan fisik dan mental. “Surfing dapat menyehatkan jantung dan pembulu darah, melatih ketahanan otot dan stamina lo.” Ujarnya.

Safira di PON XXI nanti akan turun di kelas atau kategori Longboard  atau papan panjang yang menjadi spesialisasinya dan kini dia terus bersiap berlatih di Pantai Tanjung Setia Pesisir Barat.

Menurut gadis yang cinta mati dengan Surfing ini tantangan terberat saat bertanding adalah ombak yang tidak konsisten dan terlalu kecil atau besar.”Yang jelas kami ini kan berada pada olahraga yang ketergantungan dengan alamnya sangat besar. Jadi ya kita harus bisa menyesuaikan situasi dan kondisi ombak. Dan ini kita harus sabar.” Tambah pengidola Peselancar dunia Gabriel Medina dan Stephanie Gilmore itu.

Namun berbeda dengan tantangan saat latihan, yang sampai saat ini menurut Safira papan yang kurang memadai dan kurangnya coaching serta belum didukung maksimal vidiografer. “Videografer itu penting buat evaluasi kita yaa dalam penampilan mulai dari latihan sampai pertandingan,” tutur penyuka warna Biru ini.

Karena mendapat dukungan dari keluarga secara maksimal dan juga dari sekolahnya, maka tekad dan semangat Safira terus meningkat dari hari ke hari.

Pertama Safira kali turun dalam arena pertandingan cabor ini di event Kontes Tanjung Setia Board Riders 2021. Saat pertama turun ke arena langsung mendapat medali atau juara 3, lumayan.

Sebagai peselancar, pengalaman paling menyenangkan di Olahraga ini bagi Safira adalah karena dapat berbaur dengan alam, dan merasakan indahnya ombak. “Bercanda dengan ombak itu menyehatkan,” lkata penggemar music bergenre slow itu.

Lalu apa yang menyedihkan? “Pengalaman paling menyedihkan di olahraga ini kurangnya support dari pemerintah tentang mimpi peselancar di Pesisir Barat. Padahal Pesisir Barat kan venue untuk Surfing internasional dengan agenda khusus yaa Krui Pro. Semestinya ada perhatian tersendiri untuk peselancar lokal,” ungkap gadis yang memiliki kalimat indah ini: Tetaplah hidup walau sering dikecewakan dan diberi harapan palsu.

Prestasi-Prestasi yang pernah disabet oleh Safira:

• Kaur Bengkulu Surf Contest 2023 Juara 3.

• Piala Ibu Bupati, Krui 2022 Juara Pertama

• Tanjung Setia Boardriders Contest Juara 2.

• Pra-pon, Bali 2023 (6th)

• Baru lolos pon tahun 2023.

(DON)

Berikan Komentar