Adinda Karina: Saya Berlatih di Semarang Hingga H-3 PON

Adinda Karina: Saya Berlatih di Semarang Hingga H-3 PON

Mediasenior/Semarang/Sport/25032024

---- Atlet Tolak Peluru Lampung, Adinda Karina yang merupakan andalan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Lampung di Pekan Olahraga Nasional (PON) di nomor itu, sejak beberapa bulan lalu berlatih khusus di Semarang Jawa Tengah.

Dinda, penggilan akrab Adinda Karina, ditangani pelatih yang sejak babak kualifikasi PON di Riau tahun lalu memang menjadi peracik program latihan atlet asal Pringsewu itu.

“Iya saya masih ditangani mas Krisna. Ini pelaith Dinda dulu sejak merantau ke Jawa Tengah ini,” kata Dinda via selulernya Minggu 24 Maret 2024.

Meskipun Dinda masih meneruskan kuliah untuk S2 nya, namun dengan perhitungan yang matang bisa membagi waktu latihan dengan maksimal. “Ya memang saya masih sambal menyelesaikan kuliah, namun waktu latihan bisa menyesuaikan dengan saran dan pendapat mas Krisna. Rasanya tidak berkurang kok kuota waktu latihan,” kata Dinda.

Jadwal latihan disesuaikan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu waktu satu sama lainnya. “Untuk jam nya menyesuaikan, kalau pas lagi kosong gak ada kuliah, latihannya pagi dan sore. Kalau ada kuliah cuma 1 sesi aja. Yaa tapi kadang porsinya juga menyesuaikan.” Tambahnya.


Dinda mengaku persiapannya tidak terganggu dan progress yang dicapai sesuai dengan rencana pelatih. Sementara sampai saat ini masih stabil, belum test lagi karena rencana bulan Juni mau ujicoba try out di Jateng open buat cek prestasi.

Latihan rutin di stadion Jatidiri Semarang, Dinda secara ketat diawasi Krisna sebagai pelatih. “Lemparan terbaik saya terakhir sich 12,19 meter, lumayan jauh dari personal best saya 12,51. Tapi terus menerus sudah mulai pulih dan semoga bisa lebi baik pada waktunya. Saya berusaha sekuat tenaga, karena hanya dari diri sendiri semua bisa dipacu lebih baik atau tidaknya,” tambah Dinda.

Mengingat PON XXI diadakan September 2024, maka masih sedikit waktu tersisa bagi Dinda khususnya untuk menaikkan performanya. “Latihan di sini sampai selesai program pra kompetisi dari pelatih, mungkin h-2 atau h-3 sebelum keberangkatan baru bisa gabung dengan kontingen. Soalnya kalau putus atau pisah di tengah jalan programnya, takutnya ngga fokus karena yang ngelatih dan koreksi teknik berbeda pasti berbeda,” katanya.

Dinda mengaku lawan beratnya masih yang dulu juga, yakni atlet dari Jawa Barat, Eki Beri. Bagaimanapun Eki adalah atlet yang sudah membela Indonesia di Asian Games, dan tentunya sangat berat. Namun Dinda bertekad untuk terus mendekati capaian terbaiknya. “Tetap diusahakan podium,” tambahnya.

Latihan yang dijalankan tidak hanya di lapangan saja, diantaranya juga ada di Gym sesuai dengan program pelatih. (don)

Berikan Komentar