Mediasenior/Belitung/Sport/07032024
----- Usulan mengejutkan disampaikan oleh ketua harian
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) provinsi Lampung, Amalsyah Tarmizi pada
Rapat Koordinasi Wilayah KONI se Sumatera yang dipimpin Ketua Umum KONI Pusat
Marciano Norman di Belitung, 6 Maret 2024.
Usulan mengejutkan namun masuk akal itu salah satunya adalah
terkait kemungkinan dilakukan degradasi cabang olahraga sebagai anggota KONI, dengan
pertimbangan yang masuk akal pula.
“Satu pertimbangannya adalah semakin banyaknya cabang
olahraga yang menjadi anggota KONI baik di Pusat maupun di Daerah. Kami
mengusulkan bahwa jika ada cabang olahraga yang sepanjang menjadi anggota KONI
tidak berkembang suatu wilayah di Indonesia, misalnya sepanjang catatan sejarah
mereka menjadi anggota KONI provinsi, tidak pernah lolos PON, tidak pernah ada
prestasi apapun, tidak melakukan pembinaan atlet di daerah.” Kata Amalsyah.
Ini diusulkan ke floor Rakorwil, karena juga pertimbangan
KONI saat ini semakin besar tanggungjawabnya membina puluhan cabang olahraga,
namun tidak diikuti penambahan dana pembinaan dari Pemprov secara signifikan. “Ini
kedepan akan semakin sulit dan akan menimbulkan masalah tersendiri,” tambahnya.
KONI Provinsi Lampung, kata Amalsyah, juga tetap
mengajukan pendaftaran untuk tuan rumah Porwil XII 2027. Meskipun saat itu KONI
Kepri yang sudah diputuskan sebagai tuan rumah karena sudah mengajukan niat
tersebut sejak Porwil di Riau 2023 lalu.
“Namun kami tetap sampaikan keinginan untuk menjadi tuan
rumah Porwil XII tahun 2027. Tak apa meskipun menjadi cadangan. Karena ini
keinginan Ketum KONI Provinsi Lampung yang kami sampaikan ke floor,” ujar
Amalsyah.
Dalam perkembangan pembahasannya salah satunya dari Ketum
KONI pusat ada beberapa jalan keluar terkait cabor yang di degradasi.
Menurut pengarahan Marciano, agar cabang olahraga
tersebut diarahkan untuk menjadi anggota Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI).
“Di sini akan segera dilakukan penanganan yang serius
agar semua bisa diatasi dengan baik, maka dibuat regulasi khusus tentang hal
itu.” Ungkap mantan Danrem 043 Gatam itu.
Pengprov Cabor harus patuh kepada KONI setempat dan
membangun komunikasi yang baik dengan BPK tentu terkait laporan keuangan dari
bantuan-bantuan KONI, serta menjalin hubungan baik dengan apara penegak hukum. “Dan
semua kegiatan apapun harus dengan Surat Keputusan dari Ketua Umum,” tambahnya.
Dari pengarahan Ketum KONI Pusat dapat disimpulkan bahwa
ada banyak agenda penting KONI Pusat untuk olahraga Indonesia, selain
diwacanakan kembalinya PON Remaja, juga kelak PON hanya akan dilaksanakan
Olimpic Sport saja. “Tetap dimungkinkan dilanjutkan Martial Art seperti tahun
lalu yakni khusus untuk olahraga Beladiri,” ujarnya.
Kabar terakhir disampaikan Ketum KONI Pusat bahwa pada
PON XXII tahun 2028 di NTT-NTB akan ada pengurangan cabang olahraga dari 67
cabor menjadi hanya 54 saja, yang akan dibagi dua yakni 27 di NTT dan 27 cabor
di NTB. (don)
Berikan Komentar