Mediasenior|Bandarlampung|Taekwondo
---- Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung, Danang Suryo
Wibisono, SH, LLM menegaskan bahwa peran serta Kejaksaan tinggi dan seluruh Kejaksaan
Negeri se provinsi Lampung untuk menggelar kejuaraan Taekwondo ini bukan
tiba-tiba tetapi penuh dengan rencana yang matang.
Kajati menegaskan hal ini usai membuka kejuaraan yang
diadakan di GSG Unila Bandarlampung 31 Oktober hingga 2 November itu.
“Kejati dan Kejari seluruh Lampung untuk pertama kalinya
tahun 2025 ini menyelenggarakan Kajati Cup I Lampung dengan tujuan jelas secara
umum untuk ikut menyehatkan anak bangsa dengan gemar berolahraga. Selain itu
untuk mengembangkan olahraga dan menumbuh kembangkan bakat anak-anak bangsa
berolahraga Taekwondo sehingga berprestasi lebih tinggi,” kata Danang.
Kolaborasi ini, lanjut Kajati, terjalin dengan
kepengurusan Taekwondo Lampung dan KONI Provinsi Lampung sebagai stake holder
olahraga yang kelak akan memberikan dukungan kepada olahragawan berprestasi.
“Kami memberikan fasilitas untuk bertanding bagi
anak-anak agar bisa mengembangkan bakat dan kemampuan mereka di olahraga ini,
sehingga memperoleh jam terbang yang lebih baik dan memungkinkan untuk mencapai
prestasi lebih tinggi lagi,” lanjut Kajati.
Dia menyatakan bahwa banyak kemungkinan untuk bisa
membuat iven ini menjadi rutinitas, namun demikian juga tetap diperlukan
kolaborasi yang baik dengan semua pihak. “Sangat mungkin terus diadakan setiap
tahun,” ungkapnya.
Berharap Emas
Sementara itu Ketua Umum KONI provinsi Lampung, Taufik
Hidayat, menyampaikan bahwa cabang olahraga memang harus memiliki banak
kejuaraan atau kompetisi. Ini sebagai bahan evaluasi yang nyata dari hasil
latihan dan pembinaan di masing-masing klub atau perguruan atau dojo.
“Kejuaraan ini merupakan sebuah keharusan bagi seorang
atlet untuk meningkatkan kompetensinya. Jam terbang itu sangat penting. Maka
kami berterimakasih dengan Kejati Lampung yang sudah memberikan kesempatan kepada
Taekwondo Lampung menggelar iven besar provinsi. Tentu ini sangat baik untuk
atlet kita. Kedepan, semakin banyak stakeholder
lain yang peduli untuk ikut menggelar kejuaraan olahraga, akan semakin baik.” Ungkapnya.
Taufik mengatakan bahwa peningkatan prestasi itu suatu
keniscayaan jika dibarengi dengan pola pembinaan yang baik dan terprogram.
“Jika pada PON Beladiri kemarin Taekwondo sudah berhasil
masuk final dan meraih medali Perak, maka ke depan yang harus dituju adalah medali
Emas. Semua itu tidak boleh karena kebetulan, tetapi terprogram. Bagaimanapun
iven seperti ini harus bisa menambah tinggi prestasi atlet, oleh karenanya semua
harus berjalan fair dan mengedepankan prestasi sebenarnya,” tambah Taufik. (don/fer)
Berikan Komentar