Mediasenior|Pesawaran|Beladiri|30092025
--- Kegiatan pendadaran fisik dan mental yang
diperuntukkan bagi seluruh atlet yang akan turun di Pekan Olahraga Nasional
(PON) Beladiri selama 2 hari di camp Marinir diharapkan mampu mendorong mental
atlet akan lebih kuat dan visi perjuangan yang tidak mengenal menyerah juga
tidak takut berhadapan dengan lawan manapun pada diri atlet Lampung.
Ini langkah yang diambil pengurus KONI Lampung yang
bersinergi dengan cabang olahraga beladiri dalam rangka membantu menaikkan performance anak-anak Lampung.
Ketua Umum KONI Provinsi Lampung, Taufik Hidayat
mengatakan bahwa ini merupakan bagian dari sinergi untuk prestasi yang menjadi
tagline KONI provinsi Lampung saat ini.
“Ya, walaupun singkat, kita melihat output yang kita peroleh sudah sesuai harapan. Umumnya mereka
mengikuti dengan antusias dan gembira. Harapannya mereka termotivasi untuk
memberikan prestasi terbaik dan lebih terdorong dan termotivasi untuk terus
berlatih, dan pada akhirnya mencapai prestasi tertinggi di PON Beladiri nanti,”
katanya.
Taufik juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Komandan Brigif beserta seluruh jajaran Batalyon Brigif Piabung, yang telah memberikan dukungan penuh berupa tempat, fasilitas, dan tenaga pelatih selama kegiatan ini berlangsung.
“Pelatihan yang telah kita laksanakan ini merupakan bagian penting dari
pembinaan mental dan fisik atlet. Kita semua menyadari bahwa kemampuan teknis
dan fisik saja tidak cukup. Diperlukan pula ketahanan mental, kedisiplinan
tinggi, serta semangat juang yang kuat untuk bisa tampil maksimal di ajang PON
yang sangat kompetitif ini.” Katanya.
Motivasi dan semangat bertanding, lanjut Taufik, adalah
modal utama dalam menghadapi persaingan di tingkat nasional. Tanpa semangat,
sehebat apapun teknik yang dimiliki, tak akan membawa hasil yang maksimal.
“Dukungan dari Batalyon Brigif tidak hanya membantu
secara teknis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, semangat
tempur, serta ketangguhan mental yang sangat dibutuhkan oleh para atlet beladiri
kita.” Tambahnya.
Kepada
seluruh atlet Taufik menegaskan bahwa setelah keluar dari “kawah chandradimuka” ini, seluruh atlet tugas terberatnya ke Kudus adalah
membawa nama besar Lampung.
“Bertandinglah dengan semangat ksatria, menjunjung tinggi
sportivitas, dan jangan pernah takut menghadapi siapapun. Ingatlah, kalian
tidak berjuang sendirian. Seluruh rakyat Lampung berdiri di belakang kalian.” Ungkapnya.
Taufik menegaskan kembali, bahwa tugas atlet tidak
ringan, namun sangat mulia. Bertanding dengan penuh semangat, junjung tinggi
sportivitas, dan jangan pernah takut menghadapi lawan.
“Kalian adalah duta kehormatan Lampung. Keberhasilan dalam PON bukan hanya tentang medali, tapi juga tentang menunjukkan karakter, semangat, dan perjuangan. Namun tentu saja, kita semua berharap kalian pulang membawa prestasi, membawa kebanggaan bagi Lampung tercinta.” Katanya.
Percaya Diri dan
Disiplin
Sementara itu seorang atlet Kempo, Anggino, mengatakan
bahwa manfaat dari pendadaran dua hari ini sangat besar.
“Kami merasakan hal yang bagus dalam peningkatan
kepercayaan diri dan disiplin. Kami sangat berterima kasih kepada KONI Lampung
menggelar acara ini tepat. Meskipun secara waktu penyelenggaraan terlalu mepet.
Namun ini cukup memberikan bekal kepercayaan diri, keberanian dan mental serta
disiplin atlet,” katanya.
Anggino mengatakan bahwa kedepan untuk acara seperti ini
agar tidak terlalu mepet dengan hari keberangkatan dan dengan durasi yang lebih
panjang.
“Ya memang kami maklum karena kepengurusan KONI Lampung
saat ini kan memang baru dan PON Beladiri juga terkesan mendadak. Namun saran
kami kedepan bisa direncanakan lebih lama dengan teori dan praktek. Meskipun
demikian, materi yang diberikan para prajurit sangat bagus dan berkesan pada
diri kami,” tambah atlet Kempo pada nomor Embu
Solo putra dan Randori diatas 75
Kg itu. (tim)
Berikan Komentar