Mediasenior|Jakarta|Dancesport|31082025
---- Kontingen Dancesport provinsi Lampung menyala di
arena kejuaraan nasional Indonesia Open 2025 di Jakarta. Dua nomor katagori
diatas 40 tahun yang dimainkan oleh para dancersporter
meraih medali Emas.
Yogi Saputra yang turun di nomor Cha-cha dan Pica-pica
meraih medali emas setelah difinal meraih nilai terbanyak. Demikian pula
pasangan dancesproters Yogi Romli Saputra dan Ita meraih medali Emas pada nomor
Country dan Pica-pica.
Ketua umum Pengprov Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia
(IODI) Lampung, Ferry Frisal Parinussa mengatakan bahwa raihan ini memberikan
semangat baru bagi pengurus IODI Lampng dan umumnya pada atlet Dancesport
Lampung.
“Kami sangat bangga dengan dua medali ini. Bukan saja ini
membuktikan bahwa anak-anak Lampung punya kemampuan dan potensi kelas nasional,
tetapi ini lebih kepada bagaimana telah menjadi daya ungkit pembinaan olahraga
ini di Lampung ke depan,” kata Ferry kepada mediasenior.id
usai pertandingan di Jakarta, Minggu 31 Agustus 2025.
Sementara Yogi Romli yang tampil solo dalam dua nomor Cha-cha dan Pica-pica mengungkapkan kebahagiaannya lantaran bisa menembus final dan meraih terbaik di nomor ini.
“Lawan-lawannya bagus-bagus dan saya berusaha tampil
sebaik mungkin dan fokus pada penampilan sendiri. Karena kami kan tampilnya
bersamaan, jadi kan harus memiliki konsenterasi yang tinggi. Sementara harus
terpusat ada seluruh gerakannya agar tidak mis.” Ungkapnya selesai menerima
pengalungan medali Emas.
Alvin berjanji ini menjadi salah satu pemicu bahwa
dirinya meski pada usia kepada 4, namun kedepan tetap harus melakukan latihan
dan olah fisik dan powernya, sepanjang persiapan menuju PON XXII 2028.
Jangan Cepat Puas
Terpisah, Ketua Umum KONI Provinsi Lampung, Taufik
Hidayat, yang dua hari sebelumnya melepas keberangkatan tim IODI ini ke
Kejurnas, mengataka bahwa prestasi ini harus disikapi sebagai momentum untuk
perbaikan dan peningkatan ke depan.
“Jangan cepat puas. Ini baru awalannya. Oleh karenanya
seluruh atlet harus melakukan latihan rutin dan sungguh-sungguh, karena
olahraga Dancesport ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Selain harus
menghafalkan seluruh gerakan dengan tepat dan benar, juga harus memiliki
stamina yang baik,” ungkap Taufik, Minggu 31 Agustus 2025 di Bandarlampung.
Lebih lanjut Taufik berpesan agar atlet yang belum
berhasil terus melakukan introspeksi diri masing-masing, untuk memperbaiki
kekurangannya.
“Saya sampaikan bahwa dancesport kan olah raga tidak
terukur. Maka kemampuan kita harus maksimal, kalau perlu jangan ada kesalahan
sedikitpun dan dengan waktu yang tidak banyak mis. Sukses untuk IODI Lampung, pertahankan dan tingkatkan prestasi
ke depan,” katanya.
Di Kejurnas Indonesia Open ini, IODI Lampung mengirimkan
11 atlet muda dan senior, didampingi 7 pelatih dan ofisial, bukan saja dari
bandarlampung namun juga dari kabupaten lainnya dan akan turun di beberapa
nomor lomba seperti Linedance sport, Cha-cha, Jive, Rumba dan Samba.
Atlet yang akan turun berlomba seperti: Yogo Tomli
Saputra dan Khaitlunnisa Eka Mulya
(Pre Amateur Latin), M. Alfin Saputra dan Nabila Chyntia
G. Putri (Pre Amateur Latin), Ratu Tazkia, Talita, Cheryl, Anyelir Kirana,
Jefriyanto (Lamsel), Kristina (Lamteng), dan Salsabia (Lamteng). (don)
Berikan Komentar