Mediasenior|Bandung|13072025
---- Setelah beberapa tahun tidak muncul di permukaan, baik
daerah maupun nasional. Kini cabanag olahraga yang bernaung dibawah pengprov
Persani yang sekarang berubah nama Federasi Gynastic Indonesia (FGI) pada Disiplin
Parkour itu kembali menggeliat, dan akan dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional
2028 NTT-NTB.
Pada Indonesia Open Gymnastic 2025 yang digelar oleh
Pengurus Besar (PB) Persatuan Senam Seluruh Indonesia (Persani) dan Parkour
Indonesia di Bandung, Jawa Barat pada (12–13/7/2025), Mukhlis Aprianto, atlet
parkour asal Kota Metro, Provinsi Lampung berhasil naik podium.
Pada ajang yang diikuti puluhan atlet Pakour se Indonesia,
Mukhlis yang turun di nomor Freestyle berhasil merebut medali Perunggu,
sedangkan medali Perak diraih atlet asal Jakarta Rayhan Idham Firdaus
Nettechoven, dan medali Emas diraih altet asal Jakarta Reza Marhenis Putra
Tirta Fansa.
Pada ajang ini, ada dua nomor yang dipertandingkan yakni Freestyle dan Speed, untuk kategori kelompok umur, wanita, dan open.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Gynastic Indonesia (FGI) Sari Kencana Ayu mengatakan, para atlet parkour telah menunjukan keterampilan dan keberaniannya dalam berkompetisi, hal ini sangat membanggakan bagi FGI.
“Selamat atas para pemenang, mudah-mudahan Indonesia Open,
jadi ajang perkembangan dan inspirasi, bagi atlet muda khususnya,” ujarnya.
Mukhlis yang berlatih Parkour sejak 2011, ia tak menyangka
bisa meraih medali. Pasalnya, para atlet yang ikut dalam ajang ini, benar-benar
atlet skala nasional.
“Saya fokus konsisten trik tidak ada yang landing nya salah,
dan alhamdulillah sudah maksimal” ujarnya
Mukhlis yang juga membuka kelas parkour untuk usia dini di
Kota Metro, berharap kelak bayak bibit asal Lampung yang bisa berkembang dan
bisa berkompetisi di tingkat nasional, hingga menjadi juara.
Audiensi Ketum FGI
Sementara itu tokoh dibalik hadirnya komunitas Parkour di Lampung, Acung
mengatakan bahwa olahraga ini sudah saatnya kembali dibangunkan di Lampung.
“Parkour memang sudah lama sekali saya dan teman-teman geluti, namun karena
belum faham terkait organisasinya, maka kami berdiri sendiri dan selama ini
hanya sebatas komunitas meskipun sering juga ikut kompetisi di beberapa derah.
Dan sepulang dari Bandung ini kami ingin beraudiensi dengan ketua umum Pengprov
Federasi Gynastic Indonesia Lampung dan sowan sebagai anak,” katanya.
Acung mengeaskan bahwa kans besar ada pada Parkour ini
dikembangkan di Lampung, karena ternyata di Lampung cukup banyak penggemarnya
serta kemungkinan dikembangkan sangat terbuka. (don)
Berikan Komentar