Wildan Kembali Persembahkan Medali Pencak Silat Untuk Indonesia di Kancah Internasional

Wildan Kembali Persembahkan Medali Pencak Silat  Untuk Indonesia di Kancah Internasional

Mediasenior|Bandarlampung|sport|02062025

--- Pesilat putra andalan provinsi Lampung kembali membuat gebrakan yang membanggakan pada 1st Nusantara Championship Singapura 2025 di 500 Jalan Sultan Hotel Boss Singapore, yang berlangsung 26 Mei hingga 2 Juni 2025.

Wildan yang turun di kelas E putra berhasil melaju ke final, namun tidak diperkenankan bertanding lantaran cedera cukup para di bagian bibirnya. Cedera ini didapat Wildan saat di semifinal melawan Pesilat Singapura Zulhilmi bin Zul Irfan.

Insiden ini terjadi di ronde 3, saat kedudukan 57-56, untuk keunggulan sementara Pesilat Singapura. Namun tiba-tiba satu tendangan keras Zul Hilmi mendarat telak di wajah Wildan, dan pesilat Lampung ini terjatuh.


Pertandingan terpaksa dihentikan, dan Wildan dinyatakan menang dalam partai ini.

Dan sedianya Wildan harus berhadapan dengan Pesilat Malaysia di final, namun dokter pertandingan melarang partai itu, karena dinilai sangat membahayakan kesehatan Pesilat Indonesia itu. Akhirnya dengan sangat menyesal Wildan tidak bertanding dan mendapatkan medali Perak.

“Sangat disayangkan Wildan tidak bisa melaju mulus ke Final, padahal ini sangat berpeluang untuk meraih medali emas. Namun dia mengatakan bahwa cederanya cukup parah, dan akhirnya di dis. Yaa ini sebenarnya merugikan, namun dengan pertimbangan kesehatan dan keselamatan atlet, maka memang lebih baik dihentikan,” ungkap Riagus Ria, Sekum IPSI Lampung menyampaikan situasi terakhir hari ini.

Menurut Riagus, dalam penampilan Wilda kali ini telah membuktikan adanya peningkatan teknis dan powernya.
“Saat melawan pesilat Thailand Chakkaphan Pongtun, Wildan memberikan permainan cantik di awal laga, dan sempat memimpin cukup jauh. Namun akhirnya memenangi pertandingan 71-64. Ini sangat bagus, lantaran secara postur, Wildan lebih pendek dari lawannya, namun beberapa kali mampu memberikan bantingan yang bernilai 3,” tambah Riagus.

Pertandingan ketat terjadi di semifinal, saat menghadapi Singapura. Di sini postur kembali menjadi persoalan. Namun Wildan memiliki teknik yang luar biasa mengejutkan lawannya yang lebih tinggi darinya.

Sehingga kejar mengejar poin teru berlangsung sepanjang ronde 1 sampai 3, sebelum terjadinya tendangan illegal dari pesilat Singapura kea rah wajah Wildan dan mengenai telak di bagian bibir sehingga luka cukup parah.

Selain Wildan, ada satu lagi personil IPSI Lampung yang dipanggil oleh Singapore Silat Federation untuk iven ini, yakni Agus Turino Karto Miarjo, seorang wasit asal Lampung yang turut dalam memimpin pertandingan pencak silat Asia Tenggara yang diikuti Malaysia, Indonesia, Thailand, Brunei Darussalam dan tuan rumah Singapura.

Wildan berangkat ke Singapura bersama 6 Pesilat lainnya yang tergabung di tim nasional Indonesia, dan hasil akhir tim nasional Indonesia; Medali emas diraih Safira Dwi Meiliana asal Jateng di kelas B putri, Ni Gusti Ayu Rosia Pratiwi (Jateng/C putri), Antonius Efrem Tuke Eduk (Nusa Tenggara Timur/A putra), Fiqi Abdilah Lubis (Jabar/C putra) dan Igi Rangga Barani (Jabar/G putra).

Sementara dua medali perak disabet Ginting Baharudin Putra (Jateng/D putra) dan M Wildan (Lampung/E putra). (don|dbs)

Berikan Komentar