Mediasenior|Bandarlampung|Sport|22052025
---- Kontingen Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) Provinsi Lampung yang turun di
Kejuaraan Nasional (Kejurnas) tanggal 16-18 Mei 2025 di Gelanggang Remaja
Pekanbaru, Provinsi Riau, memperebutkan Piala Ketua Umum Pengurus Besar FORKI
III 2025, kini telah kembali dengan hasil meraih 12 medali.
Ada 12 karateka yang mampu menerobos ke babak 4 besar,
namun hanya tiga yang berhasil masuk ke grand final, dan sisanya terhenti di
semifinal.
Sepertinya Forki Lampung yang mentargetkan satu medali
emas terpenuhi yakni dari Muhfida Khoirunnisa kumite -47 kg Cadet Putri.
Medali lainnya dua Perak dipersembahkan Askia Adelia pada kelas Cadet Kumite -54kg Putrid an Aurelia Alinka Wijaya kelas Kumite -48kg Junior putri.
Sementara 9 medali perunggu diperoleh karateka Jayeng
Prakoso, Kata Perorangaan Cadet putra, Haray Shoke Lamindo Kata Perorangan
Junior putra, Ar Rafi Heriyanto, Kumite Cadet -52kg putra, Tria AD Kumite Cadet
-61kg Putri, Kenzi Cadet Kumite -70kg putra, Habib Kumite Junior +76kg putra, Farel,
Kumite U21 -67kg putra, Erik Under Kumite -55kg putra, dan Abian, Under Kumite
+84kg Putra.
Sekum Pengprov Forki Lampung Indra, mengatakan bahwa
capaian anak-anak Lampung dinilai cukup baik dan mulai ada peningkatan dalam
mental bertanding, terbukti Lampung masih mampu berada di posisi 10 besar dari
27 peserta Kejurnas kali ini.
“Tentu kami sangat bersyukur dengan capaian ini. Target
satu medali emas realistis, karena pesaing di karate ini sangat berat. Kali ini
kami masih mampu memperoleh satu medali emas, 2 perak dan 9 perunggu,” kata dia
sepulang dari Kejurnas itu.
Dari 30 kelas yang diikuti, Lampung berhasil meloloskan
12 kelas ke semifinal. Ini bukan hal yang mudah, karena lawan-lawan yang
dihadapi semakin beragam dan kuat dalam teknik dan stamina.
“Setelah ini kami lakukan evaluasi yang mendalam.
Artinya, dari 12 semifinalis, kami masuk final 3 nomor. Kans untuk medali emas
juga tiga. Namun sayangnya, hanya satu. Catatannya bahwa kami masih kalah jam
terbang dengan daerah-daerah lain. Fokus kami tetap pada dua hal yakni teknik
dan stamina,” katanya.
Ini masih terus menjadi fokus dalam mempersiapkan
karateka ke beberapa even selama menjelang Babak Kualifikasi PON di tahun 2027,
hingga menjelang PON 2028. Karena karate memiliki kalender kejuaraan tersendiri
dalam menentukan kelolosan atletnye ke PON. (don)
Berikan Komentar