PROFILE ATLET
BERPRESTASI
---- Membayangkan olahraga Kungfu biasanya ingatan kita
melatang kepada nama pemain film laga yang legendaris, Bruce Lee. Olahraga
beladiri yang keras dan memerlukan kekuatan fisik yang prima.
Tapi ternyata, Kungfu itu banyak pilihan, termasuk ada
dua kategori yang sangat berbeda, yakni Kungfu jenis laga dan untuk seni
ketrampilan.
Dalam Kungfu juga ada nomor Taolu yakni untuk ketrampilan
jurus-jurus tangan kosong dan juga pakai senjata. Nomor-nomor Pada
Taolu ada Changquan, Nanquan, Taijiquan, Daoshu, Nandao, Jian, Taijijian, dan
Gunshu.
Dan ada yang nomor laga yang biasa disebut dengan Sanda
dengan kata lain ini nomor untuk tarung atau laga.
Namun di sini, Athayah Novrilia Qanita yang akrab
dipanggil Thaya ini bermain pada nomor Taolu yakni untuk kategori Tangan
Kosong, Senjata Panjang dan Pendek dan beregu.
“Aku tidak mungkin turun di Sanda. Karena pilihanku untuk
kategori Taolu dengan disiplin jurus-jurus tangan kosong, senjata panjang dan
pendek. Ini olah jurus yang sangat sulit, namun sangat menarik dan penuh
tantangan,” kata murid SDN 2 PWH Bandar Lampung itu.
Usianya memang masih sangat muda, lahir di Jambi tanggal
27 November 2010, tetapi prestasinya sudah membanggakan khusus pada olahraga
ini, yang banyak bertanding dalam lingkungan Komite Olahraga Rekreasi
Masyarakat Indonesia (KORMI).
Gadis dari pasangan Yulianto dan Eka Afriyani, yang
tinggal di Jln Mawar no 53 Kamp Sinar Mulya Hajimena Natar Lampung Selatan ini
awalnya memilih menjadi Atlet Kungfu pada tahun 2016.
“ Aku mulai latihan seriusnya sejak masuk 2016 langsung
serius, pelatihnya Shifu Andi Hajar. Yang pertama aku tertarik karena merasakan
manfaatnya. Menurut ku Kungfu itu olahraga beladiri dari Tiongkok yang sangat
bermanfaat untuk beladiri, kesehatan dan mengukir prestasi.” Ujar gadis kecil
yang bercita-cita jadi Arsitek ini.
Alasan lain memilih Kungfu adalah karena kungfu melatih kelenturan, melatih kesabaran, cantik dan indah.
Pertama Langsung
Dapat Medali
Thaya mengakui makin kesengsem dan terpacu untuk terus
mendalami olahraga ini, karena saat pertama kali bertanding langssung dapat medali Perak.
“Iyaa aku turun pertama kali dalam arena pertandingan
Kungfu di event Kejurnas Kungfu Black Dragon Open Tournament Jakarta 17-18
Desenber 2016, dan saat pertama itu langsung mendapat medali Perak. Seneng
banget,” kata penyuka makanan Semur Ayam dan Perkedel ini.
Selama ini dia bergabung di perguruan Naga Mas. Thaya
mengaku senang bisa ikut berbagai event kejuaraan dalam kota dan luar kota.
“Saya pernah ke Jakarta, Tangerang, Surabaya dan
Bali. Alhmdulillah pulang membawa
medali. Saya juga sering ikut tampil di event
yang mengundang Naga Mas Lampung.” Ungkap pengidola atlet Harris
Horatius itu.
Penyuka warna Lilac ini mengatakan bahwa pengalaman paling
menyenangkan di olahraga ini yaitu bisa punya ilmu beladiri ketangkasan dan
bermain jurus.
“Untuk kesehatan juga sangat baik, karena porsi latihan
yang seminggu 5 kali memaksa badan untuk selalu bergerak. Selain itu punya
banyak teman baik yang satu sasana maupun di luar sasana, bisa tahu banyak
kota. Kalau pengalaman menyedihkan kalau gagal dalam pertandingan hanya karena
hal sepele misalnya lupa jurus atau terpeleset.” kata gadis kecil yang hobi bernyanyi
dan olahraga ini.
Dalam setiap pekerjaan atau pilihan cabang olahraga
selalu ada tantangannya. Seperti Thaya yang selalu mendapatkan tantangan dari
luar diri sendiri. Tantangannya saat tanding bila mendapat lawan tanding dari
berbagai kota Provinsi yang prestasinya sudah lebih bagus. Selain itu tantangan
saat latihan kondisi tempat latihan yang kurang nyaman.
Thaya mengaku akan terus mendalami Kungfu selagi keluarga
tetap mendukung seperti selama ini termasuk dari pihak sekolah. “Keluarga
mendukung sepenuhnya kok, buktinya selalu dianter jemput kalau latihan,
dibelikan senjata, pakaian tanding, dan dibiayai untuk ikut pertandingan di luar
kota.” Tambahnya.
Dia bersemangat untuk terus menempa diri agar kelak
bisa menjadi atlet tangguh dan terkenal seperti idolanya. (Pri)
Berikan Komentar