Mediasenior/Bandarlampung/Sport/29052023
---- Mengenang masa lalu kadang menggelikan, menyedihkan
dan juga bisa saja menyenangkan, membanggakan dan membahagiakan. Salah satunya ketika
kita cerita masalah sepakbola Lampung 2003 dan 2004.
Adalah seorang manajer tim Pra PON sepakbola Lampung pada
tahun 2003 yang saat itu Lampung tuan rumah Porwil dan sepakbola digelar di
Stadion kebanggaan Lampung, yakni Stadion Sumpah Pemuda Way Halim
Bandarlampung.
Namanya Sariaman Ginting. Dia adalah seorang pengusaha
yang gemar sepakbola dan memiliki klub bernama The Mas. Kala itu dia ditunjuk
untuk menjadi manajer tim Pra PON dengan tugas memberikan iklim yang positif
dan kondusif di dalamtim khususnya.
Meskipun ada saja pihak yang mencari celah untuk
membubarkan tim ini dengan berbagai isuenya, namun Ginting tak bergeming,
hingga tim Pra PON 2004 menduduki peringkat 6, disebabkan adanya insiden
tatkala pertandingan melawan tim PON Sumatera Utara.
“Apapun itu. Kita pernah melakukan hal yang sangat berat
dan memberikan kesan mendalam sampai sekarang. Tim PON Lampung 2004, sampai
sekarang masih utuh. Dan masih menjalin hubungan sangat baik. Berbagai acara
pertandingan persahabatan menjadi sebuah rutinitas kami, sekaligus untuk
bernostalgia,” kenang Ginting dirilis dari mediasenior.id,
media online yang concern dengan
berita olahraga dan seni.
Dalam pembentukan tim pra PON Lampung tahun 2003 yang
berhasil lolos dari lubang jarum saat ikut Porwil melalui babak play off dengan tim DIY. Dan saat itu Lampung
lolos ke PON 2004 di Palembang Sumsel.
“Saya yang pada waktu itu dipercayakan membawa tim dan menciptakan kekeluargaan bagi semua pihak dan memberikan tugas dan tanggung jawab kepada masing-masing yang terlibat. Dan ada seorang wartawan olahraga yang selalu menciptakan kerendahan hati serta muncul pada saat-saat yang tepat. Dari beliau ini orang jadi tahu kalau saya salah satu manajer tim sepakbola PON Lampung yang hingga sekarang tetap menjaga kebersaman tim untuk silaturahmi mengisi hari tua,” ujarnya.
Mengulang Sejarah
Sepakbola Lampung sedang dalam eforia yang bagus,
terpengaruh kemenangan yang fenomenal di laga final SEA Games XXXII Kamboja,
2023 lalu.
Sepakbola Lampung juga saat ini menyimpan segudang pemain
berbakat yang secara materi alami dinilai sangat bagus untuk menjadi bagian
dati tim yang kuat.
Melihat ada peluang terpampang didepan mata. Momentumnya
dapat. Terinspirasi dari keberhasilan Tim nasional Indonesia yang telah 39
tahun merindukan medali emas SEA Games.
Dan Lampung merindukan lolos ke PON sejak usai perhelatan
PON 2004. Yakinlah tahun ini bisa
memberikan bukti itu.
Dengan pelatih M Nasir yang punya banyak pengalaman dalam
persepakbolaan Lampung, karena coach ini yang menghebohkan Indonesia dengan
Lampung FC, saat kompetisi sepakbola Indonesia terbelah dua, ISL dan IPL.
Indonesia Super League dan Liga Prima Indonesia.
Lampung yang kala itu berada di jalur IPL yang tidak
diakui PSSI, namun Lampung FC mampu menjadi kampiun dan minimal menjadi tim
papan atas yang disegani.
Melihat Coach Nasir, melihat cara dia memilih pemain. Dia
tidak ingin dicampuri tangan lain, apalagi ada yang mau titip pemain. Boleh
jadi titipannya diterima tetapi untuk bermain, nanti dulu.
Karakter yang kuat untuk membentuk tim menjadi sangat
penting dalam persoalan pembentukan tim yang terhitung dadakan seperti sekarang
ini.
Sebenarnya untuk mengontak dan mengontrak Coach Nasir
sudah setahun lalu, ketika Yoga Swara memberikan sinyal ini, bahwa kelak
Lampung akan ditangani oleh pelatih asal Bengkulu itu.
Keputusan yang sangat berani, karena di Lampung
sebenarnya terjadi kasak-kusuk dari para pelatih sepakbolanya yang
bertanya-tanya kenapa bukan pelatih lokal Lampung yang diberdayakan saja.
Tetapi Yoga sebagai manajer tim punya prinsip yang kuat pula, melihat rekam
jejak para pelatih Lampung yang meskipun tidak buruk, tetapi masih harus banyak
belajar dari berbagai sudut, terutama psikologi pemain. Pelatih tidak sekedar
mampu meramu strategi bermain, tetapi juga ada sisi lain yang harus dimiliki
untuk menunjang keberhasilan tim. Disiplin tidak boleh ditawar.
Perlu ada tekad yang sama di seluruh dada pemain
sepakbola Pra PON Lampung untuk lolos ke PON, melalui Porwil di Riau.
Semoga ini merupakan momentum terbaik untuk kembali ke
level PON, dan tentunya meraih medali dong. Selamat berjuang anak-anak militan.
Jika kamu mau lolos, maka kamu harus lolos. Itu tergantung kalian, lolos PON
atau tidak. Itu dari dalam hatimu. Persiapkan segala sesuatunya sebelum perang
sesungguhnya, stamina dan disiplin tinggi secara tim. Bravo.
**Edi Purwanto wartawan olahraga?
Berikan Komentar