Mediasenior|Bandarlampung|sport|21042025
---- Waktu masih ada tiga tahun kedepan, namun untuk
membentuk kerangka tim pra PON Lampung tahun 2027 sudah mulai disampaikan oleh
Yoga Swara, Wakil Ketua Umum Asprov PSSI Lampung.
“Pemetaan tim sudah harus dimulai dari sekarang. Kami
akan mencari pemain muda seperti Fabio Azka. Kami mencari Fabio
sebanyak-banyaknya. Ini perlu, karena tim sepakbola itu harus disiapkan secara
terencana agar hasilnya juga maksimal,” ungkap Yoga Swara kepada mediasenior.id, usai mendampingi Fabio
Azka bersilaturahmi dengan Gubernur Mirza, Sabtu 19 April 2024.
Yoga mengatakan bahwa seorang remaja bernama Fabio Azka
ini sudah membuktikan bahwa Lampung memiliki potensi pemain sepakbola yang
tidak sedikit dan memiliki kualitas nasional, jika ditangani dengan baik.
“Fabio adalah contoh yang kesekian, karena sebelumnya
banyak nama-nama pemain Lampung yang mampu menembus persaingan dan permainan
tingkat nasional, seperti klub-klub Liga 1, da liga 2. Masih ingat nama
Purwanto, yang malang melintang di kompetisi Indonesia dia juga pernah membela
Tim nasional. Kemudian anaknya yang juga bermain di tim nasional yakni Arkhan
Kaka, dan sekarang ada Fabio,” kata Yoga.
Dengan situasi ini, Yoga Swara yakin bahwa jika semua
insan sepakbola Lampung bersatu dan bersinergi secara sehat dan sportif, maka
akan memberikan dampak luar biasa terhadap potensi dan kualitas anak-anak
Lampung.
“Kita perlu bersinergi dan satu kesepahaman untuk
memajukan sepakbola Lampung bersama-sama. Kita punya pelatih kaliber Asia,
seperti bang Rahmad Darmawan dan segudang pemain muda sekarang ini. Maka jika
kita bersama-sama dan meninggalkan ego sentris kita, maka untuk membangun
sepakbola seperti Jawa Barat dan Jawa Timur, tidak sulit.” Ungka Yoga
optimistis.
Maka dari itu, lanjut Yoga, tim pra PON untuk berjuang di
PON XXII 2028, dari saat ini sudah harus ada pemetaan yang dilakukan secara massif
hingga tahun 2027 sudah terbentuk kerangka tim yang kuat.
“Hadirnya Bhayangkara FC menggunakan stadion Sumpah
Pemuda di Lampung sebagai home base, merupakan sebuah tindakan nyata pemerintah
provinsi Lampung untuk mendorong sepakbola Lampung bangkit kembali. Tidak hanya
dengan program pelatihan, tetapi juga untuk memotivasi dan menginspirasi itu
perlu sebuah contoh konkrit. Bhayangkara FC mungkin sebuah alternatif untuk
itu,” tambahnya.
Adanya Bhayangkara FC di Lampung bukan hanya sekedar
memakai sebagai kandang saja, namun bersama pemerintah provinsi Lampung dan
PSSI Lampung, akan membuka program pelatihan dengan bentuk apapun untuk
memanggil anak-anak muda Lampung bermain sepakbola dengan baik dan benar.
Ia menyebut rencana Bhayangkara FC menjadikan Lampung
sebagai home base akan membuka banyak peluang bagi talenta lokal.
“Kalau dulu anak
muda harus keluar daerah untuk mencari pengalaman ke klub-klub di sana. Tapi
sekarang Lampung bisa jadi pusat pembinaan sepakbola. Mohon doanya, pak
Gubernur concern dalam hal ini dengan bukti konkritnya saat ini sudah mulai
merenovasi stadion Sumpah Pemuda agar standar dengan aturan internasional.”
katanya.
Yoga mengatakan, bahwa semangat pemerintah provinsi dan
PSSI Lampung akan sia-sia jika tidak didukung para pelaku sepakbola dengan
sungguh-sungguh.
“Mari mulai ciptakan iklim sepakbola di Lampung dengan
semangat membangun secara bersama-sama,” tambahnya. (don)
Berikan Komentar