Amalsyah Paparkan Makalah Penting Dalam Olahraga di Stadium General ITERA

Amalsyah Paparkan Makalah Penting Dalam Olahraga di Stadium General ITERA

Mediasenior|Bandarlampung|Sport|28112024

---- Dalam perjalanan pembinaan olahraga tidak bisa dilakukan hanya oleh satu pihak saja, melainkan memerlukan sebuah kolaborasi dan inovasi dari beberapa pihak yang pada akhirnya akan menciptakan prestasi bagi seorang atlet. Itu sederhananya.

Ini disampaikan Ketua Harian KONI Lampung, BRIGJEN TNI (Purn.) Amalsyah Tarmizi  saat memaparkan makalahnya tentang Transformasi Performa Olahraga Melalui Teknologi di Acara Stadium General (Institut Teknologi Sumatera) ITERA Lampung, Kamis 28 November 2024.

Sebagai pembicara utama, Amalsyah Stadium General bertajuk "Transformasi Performa Olahraga Melalui Teknologi" yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Industri (FTI) Program Studi Rekayasa Keolahragaan, Institut Teknologi Sumatera (ITERA).

Selain Ketua Harian Koni Lampung dua pemateri lainnya yakni Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd (Guru Besar Universitas Negeri Solo) dan Tika Yesi Kristiani (Pelatih dan Programer IT dari ENIGMA).

Materi yang disampaikan Amalsyah berjudul Peranan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Sport Teknologi: Inovasi, Kolaborasi, dan Edukasi, terkait berbagai inovasi dan perkembangan teknologi yang dapat mengubah paradigma pengelolaan dan pengembangan olahraga, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Amalsyah antara lain menyoroti peran teknologi dalam meningkatkan performa atlet, mulai dari analisis data performa menggunakan perangkat lunak canggih, penggunaan alat pemantau kebugaran, hingga aplikasi kecerdasan buatan (AI) dalam strategi pelatihan.

Dia juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara dunia akademik, organisasi olahraga, dan sektor industri untuk menciptakan ekosistem olahraga berbasis teknologi yang berkelanjutan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat tercipta kesadaran akan pentingnya transformasi teknologi dalam olahraga untuk mencetak atlet berprestasi dan meningkatkan daya saing olahraga Indonesia di kancah internasional.


Industri Olahraga

Amalsyah mengingatkan bahwa dalam  menuju industry Olahraga, ada beberapa yang harus diperhatikan, antara lain pengembangan Infrastruktur Olahraga, Pengembangan Atlet dan Talenta, Komersialisasi Bisnis Olahraga, Penyelengaraan Event Olaraga Sebagai Destinasi Wisata Olahraga, Pengembangan Digitalisasi dan Teknologi Olahraga, serta Pengembangan Kebijakan dan Regulasi Pemerintah.

Potensi Industri Olaraga yang harus segera dilakukan seperti Pekan Olahraga Nasional tahun 2032 Orientasi Olimpic untuk PON Beladiri, Pantai dan Indoor.

Kemudian industri terkait potensi alam, Sport Tourism tentang potensi alam provinsi Lampung dan pengembangan inovasi industri keolahragaan.

Dipaparkan pula ada beberapa tingkatan dalam tahapan pengembangan atlet berdasarkan usianya, yakni active start : usia 0- 6 tahun, Fundamental: 6- 9 tahun, Belajar Latihan: 8 -12 tahun, Latihan dan Berlatih: 12 - 16 tahun. Latihan Kompleks: 16 – 23 tahun, Latihan Untuk Menang: 19+ tahun dan Active Berolahraga : Sepanjang Hidup.

Amalsyah mengatakan bahwa ada beberapa permasalahan yang berdampak bagi perkembangan teknologi keolahragaan seperti banyaknya kemajuan teknologi, ada pula masalah yang muncul seiring banyaknya teknologi baru.

Di tingkat sekolah menengah dan perguruan tinggi, beberapa sekolah bisa jadi kewalahan karena harus berusaha mengikuti begitu banyak teknologi baru.

Sekolah harus mulai mempekerjakan lebih banyak staf di bidang teknologi untuk memastikan bahwa semua sistem mereka mutakhir.

Bergantung pada jenis pendanaan yang diterima sekolah, mungkin ada masalah dalam mengikuti perkembangan teknologi karena biayanya.

Salah satu bukti bahwa olahraga harus terus berkembang beriringan dengan kemajuan teknologi, adalah adanya keinginan bersama terkait akurasi dari sebuah hasil atau keputusan pengadil.

Maka hadirnya teknologi VAR (Video Assistant Referee) adalah sistem yang membantu wasit sepak bola dalam mengambil keputusan yang lebih akurat. VAR memungkinkan wasit untuk meninjau ulang tayangan insiden penting dalam pertandingan melalui layar monitor di ruang VAR. VAR membantu wasit dalam situasi-situasi seperti Gol yang ada kemungkinan terjadi offside, pelanggaran, atau handball. Kemungkinan penalti pelanggaran dengan potensi hukuman kartu merah kesalahan identifikasi wasit.

Acara ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan praktisi olahraga, yang terlihat antusias mengikuti diskusi interaktif terkait materi yang disampaikan. Dalam sesi tanya jawab, peserta mengajukan berbagai pertanyaan seputar implementasi teknologi di dunia olahraga dan potensi pengembangannya di Lampung. (don)

Berikan Komentar