Ini Sejarah, Bukan Mimpi Sepakbola Indonesia Mendunia

Ini Sejarah, Bukan Mimpi Sepakbola Indonesia Mendunia

Logo Timnas : foto detik.com

Mediasenior/Bandarlampung/Sport/14062024

---- Perubahan besar pada sepakbola Indonesia berproses sejak masuknya Shin Tae Yong.

Mimpi Indonesia bisa mendunia di cabang olahraga sepakbola sejak lama terus digaungkan, namun momentum itu hadir setelah pria Korea Selatan ini hadir.

PSSI memboyong Shin Tae Yong dari tanah kelahirannya untuk menukangi timnas Indonesia. Shin Tae Yong resmi diperkenalkan sebagai pelatih Indonesia pada 28 Desember 2019.

Saat itu, Shin memiliki target yang harus dikerjakan, baik dalam waktu dekat maupun jauh. Diantaranya menjalani sisa laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan mempersiapkan timnas U-16, U-19, dan U-22.

Sejak itu dunia melihat ada suatu hal berbeda di sepakbola Indonesia, apalagi tatkala PSSI dinahkodai Erick Tohir. Indonesia kemudian ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunai U-20, namun gagal lantaran keikutsertaan Israel ditolak di Indonesia oleh sebagian pejabat. 

Namun keajaiban kembali datang setelah Indonesia kembali ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17. Ini membuktikan  Tim Nasional Indonesia mulai mendunia meski belum disertai prestasi yang diinginkan.

Memulai Kerja Keras

Indonesia kembali mengarungi belantara sepakbola lewat benua Asia. Melalui babak kualifikasi. Di putaran pertama Timnas Indonesia harus bertemu dengan Brunei Darussalam. Indonesia tidak menemui kendala berarti di babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Sebab Timnas Indonesia mampu menang dengan agregat 12-0 atas Brunei di babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pada leg pertama, Timnas Indonesia menang 6-0 atas Brunei pada pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, 12 Oktober 2023.
Di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Indonesia masuk Grup F bersama Irak, Vietnam, dan Filipina.
Di laga perdana, Indonesia kalah telak 1-5 dari Irak di Basra pada 16 November 2023. Kemudian di laga kedua Indonesia ditahan 1-1 oleh tuan rumah Filipina di Manila pada 21 November 2023.
Kemudian di laga ketiga Indonesia berhasil bangkit dan meraih kemenangan 1-0 atas Vietnam di Stadion GBK pada 21 Maret 2024. Di pertandingan keempat Indonesia membantai Vietnam 3-0 di Hanoi pada 26 Maret 2024.
Lalu pada pertandingan kelima Indonesia lagi-lagi takluk dari Irak. Kali ini Indonesia kalah 0-2 dari Irak di GBK pada 6 Juni. Di laga terakhir, Indonesia sukses menang 2-0 atas Filipina di GBK pada Selasa (11/6). Kemenangan ini membuat Indonesia finis di posisi runner up Grup F.
Indonesia pun berhak mendampingi Irak lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 sekaligus melaju ke putaran final Piala Asia 2027.

Lolos ke putaran ketiga hanya berarti bahwa Timnas Indonesia memastikan satu tiket ke putaran final Piala Asia 2027 di Arab Saudi. Ini jadi kelolosan kedua secara beruntun bagi Timnas Indonesia ke ajang Piala Asia sejak diasuh oleh Shin Tae-yong.

Seperti yang diketahui, benua Asia mendapatkan slot 8,5 untuk keikutsertaan ke ajang Piala Dunia 2026.

Berdasarkan jadwal resmi, Timnas Indonesia paling cepat bisa mengamankan tiket ke putaran final Piala Dunia 2026 pada putaran ketiga yang berlangsung pada September 2024-Juni 2025.

Di putaran ketiga, Timnas Indonesia bakal bertarung dengan 17 negara lainnya demi enam tiket lolos otomatis.

Timnas Indonesia harus melalui perjalanan panjang hingga akhirnya bisa lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Berikut perjalanan Timnas Indonesia dari ronde satu hingga ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Indonesia yang masuk dalam 20 negara peringkat FIFA terendah harus menjalani Kualifikasi Piala Dunia 2026 dari babak pertama atau fase awal.

Sampai di fase kedua pun Indonesia masih menjadi tim yang dianggap tidak mungkin lolos dari grup F yang di sana lebih diunggulkan Irak akan bersama Vietnam melenggang ke babak ketiga zona Asia.

Tetapi bola tetap masih bundar, dan Tuhan menyertai timnas Indonesia. Dalam kiprah selama di grup F zona Asia kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia yang awalnya terseok-seok dan diramalkan sulit lepas dari grup ini, nyatanya progresnya berbeda.

Pada matchday 1 melawan Irak, di Basra, skor akhir mengerikan, 5-1 untuk Irak. Lalu matchday ke 2, Indonesia ditahan Filipina 1-1. Makin mengkhawatirkan.
Namun Pasukan Shin Tae Yong mulai bangkit di matchday 3, di GBK Jakarta, Indonesia memukul Vietnam dengan skor 1-0. Dan pada matchday 4 yang dimainkan di stadion angkernya Vietnam, justru Indonesia dengan gagah perkasa membantai “raja Asean” itu dengan skor 0-3 untuk Indonesia.

Sampai di sini posisi Indonesia berada di tempat kedua dengan nilai 7, sementara Irak berada dipuncak klasemen dan Vietnam ada diperingkat 2.

Indonesia di matchday ke 5 melawan Irak, bermain sangat buruk, dengan berbagai blunder yang dibuat oleh para pemain, sehingga mendapatkan satu kartu merah untuk Jordi Amat dan mendapat hukuman penalty.

Kemudian Ernando Ari juga membuat blunder dengan bermain-main di area gawangnya sehingga kebobolan sia-sia. Di sini Indonesia akhirnya kalah 0-2 dari Irak.
Namun pada matchday 6 Indonesia bangkit dan mengamankan posisi runner-up sekaligus lolos keputaran ketiga dengan mengalahkan Filipina 2-0. Walaupun tiga hari sebelumnya Filipina berhasil membuat Vietnam pontang panting di kandangnya untuk menang 3-2.

Akhirnya inilah rangkaian pertandingan bersejarah yang mengantarkan Indonesia menuju pentas dunia. Meski masih berjalan cukup panjang, namun tidak ada yang tak mungkin bagi sepakbola Indonesia saat ini.

Dan pastinya, ini bukan lagi sola kata-akata atau mimpi belaka. Shin Tae Yong terus memberikan bukti, bukan sekedar janji. Meskipun dalam terpaan berbagai sindiran-sindiran minor dari orang-orang Indonesia sendiri yang menilai Shin Tae Yong, namun langkahnya tetap tegak lurus dengan apa komitmennya kepada Erick Tohir yang saat ini menahkodai PSSI.

Ini benar-benar bukan mimpi bahwa sepakbola Indonesia mulai mendunia, kini menapaki level Asia sudah bisa, dan terus lah menapak ke level dunia, Garuda merah-putih Indonesia. (tim/don)

Berikan Komentar