Sutjiati dan Tri Wahyuni Duet Pesenam Pendulang Emas PON

Sutjiati dan Tri Wahyuni Duet Pesenam Pendulang Emas PON

DL/BANDARLAMPUNG/SPORT

----- Jika Provinsi Lampung di tingkat nasional khususnya pada pergaulan Pekan Olahraga Nasional (PON) dari waktu ke waktu memiliki rat-ratu Senam Rytmik memang tidak salah.

Ini dimulai sejak era pesenam putri fenomenal Yulianti yang sejak usia muda sudah mempersembahkan banyak medali emas untuk kontingen Lampung.

Yuli dikenal menjadi ratu senam, bahkan untuk Indonesia dalam pergaulan PON, karena banyak gerakan yang diluar kebiasaan pesenam lain dengan tingkat kesulitan yang tinggi bisa dia lakukan. Yuli bahkan sendirian sempat memperoleh 4 medali emas di PON.


Dan kemanakah sekarang Yulianti?

Dia kini menanganai dua bintang senam rytmik Lampung yang juga sangat disegani di percaturan PON beberapa waktu belakangan ini.

Dialah Sutjiati Narendra dan Tri Wahyuni. Dua rekan sejawat yang memiliki kemampuan yang setara pada disiplin senam rytmik Lampung, dan Indonesia.

Sutjiati yang terbaru di PON XX Papua memperoleh 2 medali emas dan 1 perak, sementara Tri mendulang 1 medali emas dan 1 perak.

Dari dua putri cantik ini, Persatuan Senam Indonesia (Persani) Lampung memiliki banyak kesempatan mendulang medali emas di PON XXI – Aceh – Sumut tahun ini.

Dari dua wanita muda ini, Lampung juga berharap banyak untuk bisa menopang perolehan medali demi mempertahankan posisi di 10 besar PON.

Sutji dan Tri memiliki talenta yang seimbang dalam memainkan beberapa alat di senam rytmik, diantaranya Gada, Simpay, Bola, dan Hoop.

Memang ada sedikit perbedaan kekuatan diantara keduanya di berbagai alat itu, namun seolah justru saling mendukung satu sama lain.

Yulianti mengatakan bahwa mereka berdua sebenarnya masih memiliki satu lagi junior terdekat yakni Febi. “Namun karena secara kuota, setiap daerah hanya boleh mengirimkan dua pesenam, maka Febi harus rela untuk menjadi orang ketiga, meskipun secara babak kualifikasi dia juga lolos.” Kata Yuli.

Senam Rytmik Lampung memang tidak kehabisan stock, karena dalam regenerasi terus dilakukan pola pembinaan yang bagus, sehingga untu persiapa atlet pada PON 2028, bahkan 2032, kini sudah disiapkan atletnya sejak usia dini.

“Alhamdulillah, kami punya pelapis Sutji dan Tri. Bahkan untuk dua kali PON ke depan,” ujar Yuli.

Sementara Sutjiati mengaku tidak pernah jenuh dan lelah untuk melakoni latihan setiah hari di Idola Fitnes kawasan Pakis Kawat Bandarlampung.

“Kami selalu latihan setiap hari. Bahkan sepulang dari PON di Papua itu, kami hanya istirahat sebentar dan kemudian masuk ke sesi latihan lagi bersama Tri dan Febi. Dan setelah itu kami juga mengagendakan ikut beberapa kegiatan training camp di Bulgaria dan juga mengikuit kejuaraan dunia di Spanyol,” katanya saat ditemui Poros Daily di tempat latihan, Sabtu lalu.

Sutji memang mengaku sempat cedera, namun dengan kesabaran dan ketekunannya, semua bisa teratasi dengan baik dan saat ini mulai fit kembali.

Sedangkan Tri Wahyuni, setelah selesaikan skripsinya, dia mengaku tambah tenang berlatih. “Kan aku masih kuliah, jadi ya harus berbagai fokus. Namun setelah skripsi selesai kini jauh lebih fokus latihan. Semua demi prestasi untuk kami dan Lampung,” tuturnya.

Tekad keduanya untuk merengkuh medali emas PON XXI sangat kuat. Untuk itu latihan yang dijalankan secara rutin itu dijadikan “menu sedap” setiap harinya. (d)

Berikan Komentar