Mediasenior/Bandarlampung/Sportkes/202023
---- Pengurus Daerah Yayasan Asma Indonesia (YAI) provinsi Lampung segera menyiapkan beberapa program akhir tahun yang akan terus berlanjut hingga awal tahun 2024.
Dalam rapat pengurus YAI Lampung baru-baru ini yang dipimpin langsung dr Sukarti, menyimpulakn bahwa YAI segera menjalankan kegiatan roadshow ke beberapa rumah sakit di tiga daerah di Lampung yakni di Kota Bandarlampung, Lampung Selatan dan Kota Metro.
“Kami akan terus menjalankan program secara masiv, karena belakangan ini kami masih terbatas pada kegiatan sosialisasi senam Asma di beberapa lokasi seperti lingkungan Rumah Sakit Bumi Waras dan RSU AM Bandarlampung. Ini terus dilakukan dan pesertanya terus bertambah, oleh karenanya kami segera melakukan beberapa kegiatan yang lebih besar untuk memperluas jangkauan sosialisasi senam Asma ini,” kata dr Sukarti kepada mediasenior.id usai pertemuan itu, belum lama ini.
Kegiatan roadshow pertama akan dilakukan di tiga daerah ini karena yang jangkauannya masih dekat dengan Kota Bandarlampung, sehingga mudah untuk menindaklanjuti kegiatan lebih lanjut.
“Yaa kami akan ke beberapa rumah sakit seperti RSUD AM, RS Airan dan RS A Yani Kota Metro. Dan nanti ada beberapa yang masih dipertimbangkan. Tujuannya kan agar kita bisa segera melakukan sosialisasi senam Asma ini. Kenapa senam Asma, yaa karena kita ingin memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penyakit Asma dengan segala yang terkait termasuk pencegahannya. Ini harus masiv.” Tambah dr Sukarti.
Perbanyak Instruktur
Untuk menindaklanjuti program sosialisasi baik secara informasi maupun bentuk lomba, tentunya harus ada perangkatnya terlebih dahulu, yakni para instruktur.
Instruktur direncanakan akan diperbanyak melalui kursus, yang akan diperuntukkan bagi para instruktur dari daerah kabupaten dan kota, serta guru olahraga.
“Yang sangat memungikinkan adalah memperbanyak instruktur yang diberikan keilmuan secara standar dalam senam ini. Karena memang sudah ada buku bakunya. Jadi ini secara baik dan benar harus diketahui oleh seluruh instruktur agar semua gerakan senamnya sama, dan baku. Tidak boleh ada improvisasi, karena ini senam Asma. Bukan senam modern bebas. Lagunya pun ditentukan,” katanya.
Untuk itu, lanjut Sukarti, pihaknya kini sedang menyusun laporan untuk disampaikan ke YAI Pusat, agar bias dibantu dengan tenaga ahli sebagai tutor para calon instruktur senam Asma ini di Lampung.
Terkait sertifikat bagi instruktur, memang sedang dibicarakan dengan YAI Pusat, agar tidak menyalahi aturan yang ada, dan bias memberikan rasa nyaman kepada para calon instruktur itu.
“Sertifikat yang akan diberikan kepada instruktur sebagai penanda bahwa yang bersangkutan sudah dinyatakan mampu untuk memberikan bimbingan, dalam hal ini memimpin senam-senam Asma secara mandiri. Mereka sudah dianggap kompeten jika sudah mengikuti kursus atau pelatihan dan mendapatkan sertifikat itu,” ungkap Sukarti.
Setelah banyak instruktur yang mumpuni, maka segera dilakukan sosialisasi secara berkesinambungan di berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) dan kelak akan dilaksanakan lomba senam Asma antar pelajar dan Mahasiswa.
“Ini yang kami maksudkan bahwa senam Asma harus secara merata disebar luaskan, tetapi dengan kualifikasi tutor yang mumpuni dan benar. Setelah ke sekolah, kemudian ke organisasi wanita lainnya seperti PKK, Darmawanita dan seterusnya,” tutur ketua YAI Lampung itu. (don)
Berikan Komentar