Sepakbola Lampung Selangkah Lagi ke PON, Jika ..

Sepakbola Lampung Selangkah Lagi ke PON, Jika ..

Oleh: EDI PURWANTO, Wartawan Olahraga Mediasenior

— Mengingat-ingat kembali 20 tahun lalu Sepakbola Lampung  yang masuk jajaran kontestan Pekan Olahraga Nasional (PON). Saat itu Purwaka Yudi Cs berada di PON Palembang 2004 dengan status akhir berada di 6 besar PON Palembang.

Perjuangan anak-anak sepakbola Lampung lebih miris saat itu. Polemik di dalam dan sekitar tim sangat deras dan keras. Bantuan dan modal yang diterima tim ini sangat minim.

Dimulai dari Porwil juga tahun 2003, saat itu Lampung sebagai tuan rumahnya, dan saat itu juga ada banyak hal yang membebani tim sepakbola itu, bahkan mereka lolos dalam status peringkat 3, yang seluruhnya bermain di stadion Sumpah Pemuda Way Halim, Bandar Lampung.

Dua puluh tahun lalu, stadion Sumpah Pemuda masih memiliki lampu stadion yang sangat terang dan bisa digunakan dalam pertandingan malam hari, termasuk tim Lampung yang juga menggunakan lampu stadion dalam pertandingannya.

Dua puluh tahun yang lalu, manajer tim sepakbola Lampung, Sariaman Ginting, juga mengalami beratnya menjadi bagian penting dalam sebuah cabor Sepakbola. Hantamannya keras, dan harus berjuang sekuat tenaga dan “berdarah-darah”.

Sama dengan Futsal Lampung masa kini. Lolos dengan "berdarah-darah".

Dua puluh tahun yang lalu, tim sepakbola Lampung, lolos PON untuk kedua kalinya setelah pada tahun 1980-an. Dan materi pemain dari tim PON 2004 Palembang saat itu memang punya kapasitas yang memang mumpuni secara individu.

Sebut saja ada Yudi Purwoko, atau Purwaka Yudi, Mulyani, Irwan, Nur Sidik, Agus Haryanto, Arbain, Apriza, Dasef, Deni, Hendri, Jamrah dan masih banyak lagi yang mungkin sampai sekarang masih ada yang bermain di liga Indonesia.

Dan kali ini Yoga Swara sebagai manajer yang pontang-panting. Dari awal pembentukannya sampai sekarang.

So. Apa bedanya. Ada dong pastinya.

Momentum

Ada momentum kali ini dengan materi pemain yang (meski tidak istimewa secara individu-red) namun diramu menjadi kekuatan yang solid di lapangan oleh coach Nasir.

Pelatih asal Bengkulu ini memberikan harapan. Memang harapan itu harus tetap dibangun, meski dengan keadaan bagaimanapun juga.

Lampung juga punya keberuntungan tersendiri berada di grup A kali ini. Karena praktis hanya ada tiga tim yang bersaing, yakni Jambi, Riau dan Lampung.

Kabarnya, ini disebabkan karena Bengkulu secara teknis sudah tidak menyiapkan tim secara khusus di Porwil ini, lantaran mereka  tau ada sanksi Panpel yang menghadang, terkait tidak berangkatnya Bengkulu ke PON Papua, saat itu meskipun mereka lolos. Demikian juga di Bolavoli putri, dengan kasus yang sama di tim putri Bengkulu.

Jadi tim Lampung sudah memiliki momentum yang bagus saat ini. Dengan menduduki runner-up grup A, maka Lampung di semifinal akan menghadapi Sumatera Barat yang keluar sebagai juara grup setelah di partai terakhir mengalahkan Bangka Belitung dengan 2-1.

Now or never

Sementara Riau, sesuai prediksi keluar sebagai juara grup A, dan akan berhadapan dengan runner-up grup B yakni Kepri. Di grup B ternyata relatif lebih keras pada kenyataannya, karena Sumatera Selatan dan Babel dalam kondisi yang kuat dalam tim kali ini. Hanya mereka kurang beruntung tidak bias menembus partai semifinal.

Praktis Lampung saat ini tidak bisa memilih lawan, kecuali menghadapi Sumatera Barat di semifinal. Jika mau lolos ke PON XXI 2024, maka berapapun skornya, Lampung harus menang dari Sumbar.

Riau meski diatas kertas bisa mengalahkan Kepri, namun secara faktual juga akan sangat sulit, karena Kepri memiliki moril yang baik saat ini. Karena yang dihitung adalah yang terjadi di atas lapangan.

Intinya, pada semifinal akan berlangsung dua partai yang keras dan cepat, karena keempatnya merasakan bagaimana tegangnya berebut tiket ke PON XXI di Aceh dan Sumut.

Dua tiket diperebutkan 4 tim kali ini, yang secara matematis kesempatannya adalah fifty-fifty.

Ada empat kemungkinan di final.

Riau versus Sumbar

Riau versus Lampung

Sumbar versus Kepri

Lampung versus Kepri

Sekarang atau tidak sama sekali. Now or Never.

Jangan lupa berdo’a. Apapun dan sekeras apapun usaha kita, yang menentukan hasil itu bukan kita, tapi TUHAN. Allah Subhana Wata’ala. Apapun bisa terjadi, kalau Allah mau dan berkehendak.

Usaha, Do’a, dan hasilnya serahkan kepadaNya. (*)


Berikan Komentar