Rapat PSSI dan Futsal Deadlock, Masih Tunggu Exco Rapat Lagi

Rapat PSSI dan Futsal Deadlock, Masih Tunggu Exco Rapat Lagi

Bandarlampung/28092023

---- Pertemuan antara Asprov PSSI Lampung dengan pengurus Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Lampung dan Manajer tim sepakbola Putri Lampung pada Rabu 27 September 2023 di kantor KONI Lampung, deadlock.

Dalam pembicaraan sepanjang pertemuan yang dipimpin ketua PSSI Lampung, Eddy Samsu dan Sekum Mursalin Lamo tidak membuahkan hasil yang diinginkan.

Utusan dari AFP Lampung, Nanot Maryono selaku Sekum AFP dan Sabiq manajer tim Futsal putra, sementara dari sepakbola putri hadir Angga dan Indah selaku manajer tim sepakbola putri Lampung.

Dari PPSI ada ketum Eddy Samsu dan Wakil Yoga Swara dan beberapa Exco, sbenarnya rapat PSSI itu memiliki banyak agenda intern, termasuk salah satunya adalah klarifikasi soal dana bantuan dari KONI provinsi Lampung untuk keperluan Pra PON atau babak kualifikasi PON XXI Aceh Sumut 2024.

Namun ternyata pada dasarnya Asprov PSSI Lampung tetap kekeh untuk mengambil dana bantuan dari KONI Provinsi Lampung itu mayoritas, atau 80% untuk Sepakbola putra, dengan alasan bahwa PSSI sudah berjanji dengan gubernur untuk meloloskan sepakbola putra ke PON.

Sehingga bantuan KONI yang seyogyanya untuk cabor Sepakbola dan Futsal itu, dianggap sepenuhnya hak Asprov PSSI Lampung dan untuk pembagiannya menjadi kewenangan Rapat Exco PSSI Lampung.

Kondisi yang aneh dalam pembagian batuan KONI Lampung untuk PSSI Lampung ini mencuat setelah ada kesewenang-wenangan keputusan PSSI terhadap Futsal dan sepakbola putri yang juga melakukan persiapan untuk ikut pra PON.

Namun Eddy Samsu tetap menganggap bahwa dana itu untuk PSSI saja. Maka menurut pandangannya, Futsal dan Sepakbola Putri tergantung pada kemurahan hati PSSI Lampung saja untuk pembagian dananya, sehingga keluarlah angka 10 persen itu.

Kepada media ini, Nanot mengatakan bahwa pada prinsipnya Futsal putra dan putri berpatokan pada nilai kelayakan terkait dana bantuan itu.

“Kami sudah sepakat untuk tetap pada pendirian kami dalam rapat Exco Futsal bahwa sesuai dengan hak kami seperti informasi dari KONI Lampung saja. Semua sudah tau kok, berapa minimal bantuan KONI per cabor itu, tidak usah saya sebutkan di sini. Dan kami dengan nilai minimalis dari KONI itupun masih sangat kurang, apalagi kami kan tuan rumah Pra PON,” katanya.

Jadi, lanjut Nanot, jika PSSI Lampung tetap bersikeras untuk memberikan hanya 10 persen dari bantuan itu, sementara sebenarnya nilainya lebih dari itu, maka Futsal putra dan putri tidak akn mengambil bantuan KONI itu.

“Agar masyarakat tau saja. Kami diamanatkan oleh keputusan rapat Exco Futsal untuk menyampaikan ini ke PSSI dengan seluruh alasannya. Jika PSSI bersikeras tetap mengambilnya yaa monggo. Tapi jangan dibilang futsal juga dapat bantuan yaa.” Tambahnya.

Fifty-fifty

Sementara itu dari manajer tim sepakbola putri, Angga dan Indah, mengatakan bahwa pihaknya juga berpendapat sama dengan Futsal putra dan putri.

“Prinsipnya sama dengan teman-teman di Futsal. Kami juga melakukan persiapan tim sudah cukup lama, bahkan jauh sebelum persiapan tim Pra PON ini, kami sudah menyiapkan tim bayangan. Jadi, jika kami mendengar bahwa bantuan dari KONI Lampung itu hanya akn diberikan senilai 10%, tentu kami sangat keberatan,” ujar Angga.

Dia menyebutkan, bahwa tidak mungkin, sekelas KONI Provinsi Lampung akan membagi anggaran secara timpang seperti itu. Jika KONI Lampung mempertimbangkan dana bantuan cabor itu secara serampangan, maka akan mencederai rasa para pelaku olahraga di Lampung ini.

“Saya pribadi yakin, jika KONI Lampung memberikan bantuan ke seluruh cabor itu sudah dengan banyak pertimbangan dan grid cabor itu sendiri menjadi pertimbangannya juga. Bahwa selama ini kami mempersiapkan tim, kan tidak ada bantuan sama sekali dari PSSI maupun dari KONI. Kami tetap jalan dengan positif thinking,” tambah Indah.

Menurut Angga dan Nanot opsi terbaik sudah dikemukakan bahwa sebaiknya PSSI memberikan dana bantuannya itu 50% untuk sepakbola putra dan 50 persen untuk Sepakbola Putri, Futsal putra dan putri.

“Menurut kami ini jalan terbaik lah. Jika kami bertiga hanya dapat 50 persen, dan 50 persennya sepakbola putra. Ya sudahlah tak apa. Tapi ya jangan 10 persen. Yaa kalau misalnya memang tidak ada bantuan dari masyarakat Lampung melalui KONI ya gak papa. Tapi kalau ada kan yaa membaginya yang baik lah,” tambah Nanot.

Seperti diketahui, bahwa Futsal Lampung akan menjadi tuan rumah pada Pra PON yang akan berlangsung bulan Oktober mendatang, sedangkan sepakbola putri akan berangkat ke Jakarta untuk melakoni pra PON. Keduanya perlu biaya besar.

Sedangkan sepakbola putra akan berangkat ke Porwil Riau Nopember mendatang dengan biaya seluruhnya menjadi tanggungja KONI Lampung, karena Sepakbola menjadi bagian dari kontingen Porwil. Jadi tidak perlu biaya sendiri.

Jika dibandingkan, maka biaya yang diperlukan oleh seluruh tim itu sama. Sepakbola putra, putri dan Futsal putra putri, bahkan keinginan untuk bisa lolos PON juga sama dicanangkan oleh mereka.

“Nah jadi bedanya dimana, kok bisa jauh sekali perbandingan keperluan dan biayanya?” tanya Nanot dan Angga.

Kesimpulannya soal dana ini, PSSI berjanji akan melakukan rapat Exco kembali untuk menentukan besaran pembagian bantuan itu. (tim)

Berikan Komentar