Mediasenior|Lampung|KONI|12112025
---- Sudah bukan wacana lagi, Lampung-Banten akan menjadi
tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXIII- tahun 2032. Meskipun masih ada
waktu 6 sampai 7 tahun ke depan, namun saat ini merupakan saat yang krusial
untuk menentukan langkah menyamakan persepsi termasuk konsep-konsep pendukung
dari sekedar penyelenggaraan even olahraga.
Wacana dan keinginan Lampung menjadi tuan rumah PON ini
sudah tercetus sejak tahun 2019, ketika itu Kadispora Lampung, Hanibal
(almarhum) sudah memulai pembicaraan dengan Kadispora Banten. Namun tidak
ditindaklanjuti secara intens kepada gubernur Lampung.
Namun kemudian setelah tahun 2023-2024 kembali dibuka
wacana ini oleh Pengurus KONI provinsi Lampung dalam hal ini dipandegani Brigjen TNI (Purn) Amalsyah Tarmizi
bersama tim dan kemudian direstui oleh PJ Gubernur Lampung Samsudin, berlanjut
ke beberapa pertemuan dengan pihak Banten, makin intensif.
Kemudian kini kepengurusan dibawah kepemimpinan Taufik
Hidayat juga secara profesional melanjutkannya, dengan berbagai upaya yang
sesuai dengan tahapannya. “Yaa kita akan lanjutkan program yang bagus tentunya,”
ucap Taufik kala itu.
Dan sejak itu terus secara intensif dilakukan pergerakan
satu persatu untuk mewujudkan langka sebagai tuan rumah PON XXIII-2032 itu,
sala satunya juga pendekatan-pendekatan melalui pembicaraan non formal yang
dilakukan pimpinan KONI Provinsi Lampung dengan para pimpinan KONI Pusat saat
berlangsungnya PON Beladiri di Kudus Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Konsistensi terus berlanjut sampai hari ini, Selasa 12
November 2025, saat ada audiensi bersama KONI Lampung dan Banten ke Sekretaris
Provinsi Lampung terkait niat berkolaborasi sebagai tuan rumah PON XXIII-2032.
Ketua Umum KONI Provinsi Lampung, Taufik Hidayat bersama Wakil
Ketua Umum KONI Provinsi Banten Ajat Sudrajat mengerucutkan kesepakatan menjadi
tuan rumah itu, dan diberikan respon yang positif oleh Sekdaprov Lampung, Marindo
dengan cara memanggil seluruh stakeholder terkait dalam kabinet Gubernur
Lampung untuk turut berembug soal ini.
Ada Kesamaan Tekad
Menurut Ajat Sudrajat, ini bisa berlangsung karana ada
tekad dan semangat yang sama. “Sudah terlihat bahwa ada tekad dan semangat yang
sama dari dua daerah untuk melakukan pekerjaan besar ini bersama-sama. Kami sedang
mendesain Logo, Tagline serta berbagai konsep yang terus disempurnakan,”
katanya.
Bahkan hal ini dipertegas oleh Ketum KONI Lampung, Taufik
Hidayat, bahwa langkah konkritnya sudah dilakukan yakni proses pendaftaran dan menyiapkan
uang pendaftarannya ke KONI Pusat, artinya sudah bukan lagi wacana yang
berkembang, namun sudah upaya yang terus digalang. “Ini dilakukan, sebagai bentuk
keseriusan kami. Tahapannya semakin nyata dan konkrit,” katanya.
Terkait venue pertandingan, baik di Lampung maupun di Banten
bisa dipandang cukup, dan tinggal melakukan pendataan ulang serta melengkapi,
dengan estimasi waktu yang masih cukup, maka keyakinan itu makin tinggi sebagai
tuan rumah PON reguler.
Seterusnya, akan terus dilakukan secara marathon mengenai
tahapan sebagai tuan rumah. Namun selain kesiapan tuan rumah, Taufik juga
mengingatkan kepada para pengurus cabang olahraga untuk menyiapkan
atlet-atletnya dalam rangkaian pembinaan jangka panjang, melalui pembinaan usia
muda, sehingga pada saatnya menjadi tuan rumah PON, maka Lampung memiliki
atlet-atlet yang berkualitas dan sedang pada kondisi “golden age” atau usia emas untuk puncak prestasinya. (tim)
Berikan Komentar