Kahar KONI dan Warek ITERA Mencoba Berkuda Memanah

Kahar KONI dan Warek ITERA Mencoba Berkuda Memanah

Mediasenior/Bandarlampung/Sport/29072024

--- Olahraga Berkuda salah satu cabang olahraga yang sangat kompleks, dan tidak semudah melihat para atlet melakukan atraksinya, terutama dalam disiplin Horseback Archery atau Berkuda Memanah.

Dimana seorang atlet harus bekerjasama dengan kuda yang ditungganginya untuk melakukan tugas memanah daari atas kuda dengan kecepatan tertentu. Ini memerlukan keahlian khusus dan diperlukan banyak latihan dan fokus, karena saat menunggang kuda dengan kecepatan itu atlet tidak memegang tali kekang, melainkan fokus pada anak panah yang akan ditembakan ke beberapa sasaran.

Maka ini merupakan sebuah tantangan yang sangat sulit bagi orang kebanyakan. Namun ini semua tetap masih bisa dipelajari dengan arahan pelatih.

Seperti halnya tantangan yang diberikan kepada Ketua harian KONI Lampung, Amalsyah Tarmizi dan Wakil Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Rahayu Sulistyorini untuk melakukan memanah di atas kuda.

Kedua pejabat itu akhirnya memberanikan diri untuk menerima tantangan saat didaulat mencoba olahraga Berkuda Memanah atau Horseback Archery yang diikuti Kadispora Lampung Selatan turut mencobanya.

Ini dilakukan disela-sela waktu rehat menjelas eksibisi beberapa atlet Lampung memperlihatkan kepiawaiannya memanah berkuda di hadapan para pejabat dan tamu yang hadir pada penutupan acara Kumabat di area ITERA, Sabtu 27 Juli 2024 sore.

Usai mencoba, kesan yang didapat adalah bahwa Berkuda Memanah adalah olahraga yang luar biasa. “Tentu ini bukan atlet semabranagan yang bisa melakukan olahraga ini. Selain bagi umat Islam ini adalah Sunnah, tetapi ini juga sebuah keberanian yang harus disertai konsenterasi tinggi. Tapi mengasyikkan,” kata Amalsyah usai turun dari kudanya.

Sementara Warek Itera, Sulistyorini, memberikan kesan bahwa ini memberikan tantangan dan perlu nyali yang lebih dari calon atletnya. “Olahraga ini ternyata sudah ada sejak nenek moyang kita. Terutama di Indonesia, perjuangan para prajurit kerajaan saat itu sudah dengan kuda tunggang. Dan ini merupakan salah satu nomor olahraga yang penuh dengan tantangan. Tetapi rasanya menyenangkan. Saya ingin terus mencobanya nanti,” tuturnya.

Dalam praktek menunggan kuda juga harus didampingi ahlinya, agar bisa menjamin bahwa kuda akan baik-baik saja, meskipun sempat dilepas tali kekangnya. (don)

Berikan Komentar