Reza: Pilih Gateball Karena Rumahnya Dekat Lapangan

Reza: Pilih Gateball Karena Rumahnya Dekat Lapangan

Mediasenior/Bandarlampung/Profil/23032024

----- Alasan sederhana dan terkesan praktis saja diungkapkan seorang atlet Gateball yang baru saja banting stir dari kebiasaannya bermain Futsal.

M Reza Aditya atau akrab dipanggil Reza. Akhirnya berhasil menjadi pemain satu-satunya dari cabang olahraga Gateball Lampung yang lolos di Pekan Olahraga Nasional (PON) dengan predikat meraih medali Emas pada babak kualifikasi PON tahun lalu.

Lajang yang lahir di Bandarlampung 27 September 2006 ini sejak bangku sekolah dasar memang sudah gemar olahraga. Seperti anak-anak lainnya yang digemari adalah olahraga yang ada banyak temannya, yakni olahraga beregu Futsal.

Namun Futsal tidak membuatnya berkembang, karena dalam olahraga beregu itu sebagai risikonya adalah tergantung pada pelatihnya. Kadang tidak dipasang di tim dan tidak bermain.

Berbeda dengan olahraga individu seperti Gateball ini yang dituntut konsenterasi dan semangat untuk menang dengan perjuangannya sendiri. Reza menyukai Gateball belum lama, namun tiba-tiba ini menjadi pilihan yang mantab, karena kali pertama tampil dan merengkuh medali terbaik, Emas.

“Yang memang tidak langsung berprestasi, karena berproses cukup lama. Mulai latihan seriusnya sejak 2019 dilatih oleh pak Hi. Faiz selaku pemilik Club Perdana Gateball. Dan lapangannya kan di samping rumah, jadi deket kalau mau latihan,” tutur sulung dari Tarmidi dan Sri Atun yang berdomisili di Sinar Semendo Gg Kemuning 5 Labuhan Dalam Bandar Lampung itu.

Dalam usia 17 tahun sudah menjadi pemain PON bukanlah mudah. Karena kerja keras Reza setiap hari berlatih keras akhirnya memetic hasilnya dengan baik.

Pemuda yang hobinya olahraga dan mancing ini mengatakan bahwa olahraga sangat bermanfaat terutama untuk kesehatan dan menambah pengalaman. “Setelah itu, menuju ke jenjang prestasi dan turut memajukan olahraga di Lampung.” Kata penyuka warna hijau ini.

Turun di nomor Single Putra pada Gateball PON nanti, Reza mengaku terus mencoba memupuk semangatnya tidak padam setiap hari. “Ada tantangan yang besar adalah melawan diri kita sendiri. Malas dan lain-lain. Tetapi kalau mengingat tanggungjawab besar untuk Lampung, saya terus berusaha sebaik mungkin dengan latihan keras di bawah bimbingan coach Faiz.” kata penyuka makanan rendang.

Dalam soal pertandingan, Reza atlet muda yang punya intuisi bertanding yang baik. Ada beberapa kelebihan dalam menghadapi lawan yang seimbang. Bangkit dari tekanan lawan dan menyesuaikan kondisi lapangan yang dipakai, merupakan salah satu taktik yang dipelajarinya.

“Tantangan berat jika melawan orang yang sama-sama kuat dengan kita. Maka harus punya strategi yang jitu untuk menjadi juara.” Kata atlet muda yang bercita-cita menjadi atlet berprestasi itu.

Reza mengaku mendapat support penuh dari keluarga dan sekolah, sehingga bisa all-out dalam mendalami cabang olahraga ini.

Gateball memang masuk dalam kategori olahraga masyarakat dan merupakan anggota KORMI, Komite Olahraga Masyarakat Indonesia, selain di KONI.

Maka dari itu Reza mengawalinya dari Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) di Palembang tahun 2022 lalu, dan hanya berada di delapan besar dari nomor double.

Pengalaman paling menyenangkan di olahraga ini ketika mendapatkan mendali emas. “Baru pertama kali turun di babak kualifikasi PON dan hasilnya medali Emas. Ini salah satu pencapaian terbaik yang pernah saya alami selama di Gateball. Tetapi saat gagal mendapatkan juara tentu juga sangat sedih. Maka berharap berprestasi baik melalui proses persiapan yang maksimal pula,” kata pengidola atlet Gateball Jabar, Junet ini.

Reza mengawali dan menekuni Gateball selama ini dan diberikan hasil yang sepadan yakni medali Emas di babak kualifikasi, tentu punya tugas berat mempertahankan prestasi Emas di PON yang sesungguhnya September nanti.

Dia memiliki semboyan hidup yang sangat sederhana yakni ingin menjadi insan yang berguna bagi orang banyak dan menjadi kebanggaan. Itu saja. (don)

Berikan Komentar