Berat, Porprov 2026 Dilaksanakan KONI Daerah, Terus Gimana

Berat, Porprov 2026 Dilaksanakan KONI Daerah, Terus Gimana

Oleh: Edi Purwanto | Wartawan Olahraga

--- PROLOG. Barangkali ini hanya sekedar mengingatkan pada teman-teman yang memiliki domain menyelenggarakan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) saja, mengingat bahwa jadwal Porprov itu tahun depan, 2026.
Porprov mungkin bukan lagi barang baru dan sudah menjadi kewajiban kepengurusan KONI Provinsi untuk menyelenggarakannya minimal satu kali dalam periode berjalan seperti yang diatur dalam AD-ART Pasal 38 huruf c) Pekan Olahraga Provinsi diikuti oleh peserta yang mewakili KONI Kabupaten/Kota.

Memang tidak ada ketentuan yang mewajibkan KONI Provinsi untuk menyelenggarakan Porprov dalam setiap periode kepengurusan, tetapi Porprov biasanya diselenggarakan secara periodik, umumnya setiap empat tahun sekali untuk seleksi dan evaluasi pembinaan di daerah.

Penanggung jawab penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi adalah KONI Provinsi yang pelaksanaannya boleh didelegasikan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah ditetapkan melalui Musorprov / Musorprovlub KONI Provinsi. 

Porprov bersifat multievent dan menjadi kegiatan utama KONI Provinsi yang mencakup berbagai cabang olahraga, sehingga memberikan kesempatan bagi atlet dari berbagai disiplin untuk berpartisipasi. 

Jelas, bahwa Porprov penting dilakukan untuk kepentingan atlet, pelatih dan KONI itu sendiri, karena secara periodik pula, KONI Provinsi akan mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON).

Selain bertujuan untuk memajukan olahraga di tingkat provinsi dengan memberikan wadah bagi atlet dari berbagai daerah untuk bertanding dan menunjukkan kemampuan mereka, satu tujuan lainnya Porprov seharusnya menjadi ajang seleksi cabor untuk atlt yang akan dipilih ke PON melalui babak kualifikasi sebelumnya. 

Tuan Rumah

Mestinya, pada saat seperti ini sudah ada kepastian, apakah daerah yang akan menjadi tuan rumah tetap sanggup menyelenggarakan atau tidak atau bagaimana situasi terakhirnya harus dipantau secara ketat.

Pengalaman KONI Lampung menyerahkan tuan rumah kepada KONI daerah sudah dua kali mengalami kegagalan, yang pertama pada tahun 2017, kala itu Lampung Utara yang ditunjuk menjadi tuan rumah sejak 3 tahun sebelumnya namun akhirnya “menyerah” saat injury time.

Lalu tahun 2021, Kabupaten Pringsewu. Ini bahkan sebenarnya sudah sangat yakin bisa menyelenggarakan Porprov, karena sudah beberapa kali melakukan presentasi baik mengenai pendataan infrastruktur pertandingan hingga tempat wisata untuk refreshing.

Ujung-ujungnya juga lempar handuk pada saat-saat terakhir.

Akar masalahnya adalah ketidak-jelasan sharing dana KONI Provinsi Lampung untuk KONI daerah, sehingga ketika di daerah dilakukan rapat dengar pendapat dengan DPRD setempat, KONI Daerah tidak bisa menjelaskan berapa dana yang diberikan dari provinsi, dan berapa kekurangan yang akan mereka anggarkan. Fatal, dan terulang.

Jangan sampai tiga kali. Untuk tahun 2026, Porprov konon sudah ditunjuk tiga daerah yang akan menyangga event pesta olahraga provinsi empat tahunan itu.

Tetapi sudah satu kabupaten, yakni Tulangbawang yang menyatakan secara eksplisit bahwa Pemkab tidak sanggup menganggarkan dana untuk Prorprov dengan alasan efisiensi dan kemampuan keuangannya sangat minim.

Kemungkinan dua kabupaten lainnya Mesuji dan Tulangbawang Barat juga kemungkinan akan sama, mengingat ketiga kabupaten yang bertetangga ini memiliki kemampuan APBD yang tidak jauh berbeda, bahkan Mesuji mengaku lebih kecil dari dua daerah lainnya.

So, sampai sejauh ini belum ada kepastian baik dari KONI Provinsi maupun KONI Daerah calon tuan rumah secara resmi melalui rapat atau surat resmi. Masih saling menunggu.

Apalagi yang ditunggu? Karena anggaran tahun 2026 harus disampaikan pada tahun 2025. Jika tidak ada kepastian dianggarkan atau tidak maka ini akan mengulangi “kejadian” dua Porprov sebelumnya, yang akhirnya harus diambil alih kembali oleh KONI Provinsi Lampung.

Sampai saat ini, KONI Provinsi juga belum tahu berapa anggaran untuk Porprov, dan berapa yang harus dibagi dengan ketiga tuan rumah.

Nah, kalau sudah demikian, maka akan berakibat kepada daerah lain sebagai peserta, karena merea juga akan mengajukan anggaran kepada masing-masing pemerintah daerahnya. Jika tempatnya saja belum jelas, bagaimana akan bisa memperkirakan anggaran yang akan diajukan. Terus, gimana?

Meskipun secara teori, sebenarnya sudah banyak contoh sebelumnya, berapa besar satu cabor memerlukan dana untuk Porprov dalam kaitan biaya pertandingan dan honor-honor perangkat pertandingannya.

Tampaknya belum ada yang bergerak untuk itu. Karena tidak ada tanda-tanda sejak Januari sampai sekarang ini ada pembahasan bertahap serta kegiatan persiapan awal dari KONI Lampung belum ada “bunyinya”.

Sampai pada persoalan tuan rumah saja, kemungkinan belum ada kepastian. Karena beberapa penelusuran yang saya lakukan bersama teman-teman wartawan, ternyata dari tiga daerah caon tuan rumah baru satu yang dengan gagah berani menyatakan kesiapannya, yakni KONI Tulangbawang Barat.

Sementara, informasinya kepala daerahnya pun belum membahas, atau bahkan mungkin tidak sanggup. Meskipun demikian kita berharap KONI Tubabar secara mandiri bisa membiayainya, meski tanpa dukungan dari Pemkab. Semoga.

Sementara Mesuji, informasinya juga belum memungkinkan untuk ikut menjadi tuan rumah. Dana yang masih kecil dari APBD itu, ditengarai akan lebih elok dibangunkan beberapa sarana olahraga terlebih dahulu atau infrastruktur, baru setelah semuanya siap dan mampu, kemungkinan akan ikut.

Ini seperti sebuah penanda bahwa Porprov 2026, kemungkinan besar akan kembali ke KONI Provinsi Lampung. Ini hanya prediksi saja.

Tetapi menurut saya lebih baik segera diambil sikap, melalui rapat “delapan mata” untuk membahas kepastian itu, karena urusannya dengan berjalannya waktu, harus dipastikan bahwa cabang-cabang olahraga juga bersiap.

Masih menurut saya, lebih baik segera diputuskan, kalau bisa ya bisa, dengan menunjukkan komitmennya bersama para kepala daerah masing-masing sebagai tuan rumah. Jika tidak, ya serahkan kepada KONI Provinsi Lampung kembali. Sudah tidak ada lagi waktu tarik ulur.

Tahapan Persiapan Cabor

Mengingatkan saja, bahwa setahun lagi, dan mungkin kurang dari itu waktu pelaksanaan, bahkan waktu setahun itu sangat pendek untuk berbagai persiapan yang harus dilakukan dari berbagai aspek.

KONI Lampung seharus sudah sibuk dengan berbagai kegiatan mempersiapkan itu. Menurut pengalaman saya dan teman-teman pada Porprov sebelumnya, waktu seperti sekarang ini, atau bahkan sejak awal tahun 2025, sudah mulai dengan tahapan mengumpulkan Pengurus Cabang Olahraga yang nantinya menjadi pelaku pertandingan di Porprov.

Invertarisasi cabor apa saja yang ingin ikut sebagai peserta Porprov. Ini penting, karena cabang olahraga juga harus menyiapkan berbagai hal terkait, seperti Wasit / Juri, Venue pertandingan, peralatan pertandingan dan lain sebagainya.

Penting bagi cabor untuk segera mengetahui apakah mereka bisa ikut Porprov atau tidak, karena berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, termasuk system pertandingan, atlet, nomor pertandingan dan lain-lain. Yang terpenting adalah anggaran yang tersedia.

Jadi kalau ini masih tidak jelas, akan berdampak pada kualitas pertandingan di berbagai cabor di Porprov mendatang.

Hal-hal penting yang harus dicermati mempersiapkan Porprov:

1. Tuan Rumah

2. Verifikasi Cabang Olahraga

3. Verifikasi Venue di daerah

4. Penganggaran

5. Berapa Bantuan KONI Prov ke daerah

6. Regulasi yang disepakati soal atlet

7. Jumlah Medali per-cabor

8. Kesanggupan Pemerintah daerah masing-masing

9. Lobby KONI provinsi ke Pemprov dan Pemkab, karena Porprov adalah hajat KONI Provinsi bukan kabupaten Kota.

10. Pembentukan Panitia PB Porprov dengan SK Gubernur

11. Pembentukan Panitia lokal dengan SK Bupati / walikota tuan rumah

12. Pendaftaran Kontingen dan verifikasi atlet

13. Persiapan administrasi form pendaftaran, ID Card dan sebagainya.

14. Promosi dan sosialisasi

15. Pembahasan acara Pembukaan dan Penutupan

16. Bazar dan pendukung UMKM

Dan masih beberapa hal lain yang perlu pembahasan. Jadi tidak sederhana, dengan membiarkan waktu berlalu tanpa ada kegiatan apapun. Tapi ya berfikir potisif saja. Semoga lancar semua persiapannya. Ini mengingatkan saja. Tabik. (*)

Berikan Komentar